Minggu, 08 April 2012

Chapter 1 - The Role, History and Direction of Management Accounting


Manajer, pekerja dan eksekutif menggunakan informasi akuntansi manajemen untuk mengidentifikasi suatu masalah, memecahkannya dan mengevaluasi kinerjanya. Informasi akuntansi manajemen membantu manajer menjalankan perannya dalam perencaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Adapun sistem akuntansi manajemen mempunyai tujuan: 

1. Menyediakan informasi untuk perhitungan biaya yang ditentukan oleh manajemen. 
2. Menyediakan informasi untuk perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan. 
3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. 

Aktivitas perencanaan adalah formulasi dari kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Perencanaan ini memerlukan penetapan tujuan dan pengidentifikasian metode untuk mencapai tujuan tersebut. Pengendalian adalah aktivitas managerial untuk memonitor atau mengontrol terlaksananya perencaan dan melakukan berbagai perbaikan apabila diperlukan. Pengendalian ini biasanya dilakukan dengan sistem feedback. Sistem feedback ini mereview apakah diperlukan perbaikan atau pengevaluasian dalam langkah-langkah yang terdapat pada perencanaan. Sedangkan dalam pengambilan keputusan, sistem informasi akuntansi manajemen menyediakan informasi untuk memudahkan proses pengambilan keputusan. 

Akuntansi manajemen berbeda dengan akuntansi keuangan dalam beberapa hal. Informasi akuntansi manajemen ditujukan untuk pengguna internal dan informasi akuntansi keuangan ditujukan untuk pengguna eksternal. Karena sistem akuntansi manajemen menghasilkan informasi untuk pengguna internal, sistem akuntansi manajemen dapat disebut dengan akuntansi internal. Akuntansi manajemen mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasikan dan melaporkan informasi yang bermanfaat bagi pengguna internal dalam merencanakan, mengendalikan, dan mengambil keputusan. Sedangkan sistem informasi akuntansi keuangan berhubungan dengan penyediaan informasi bagi pengguna eksternal dengan penggunakan kegiatan ekonomi sesuai dengan standar. Tujuan umumnya adalah menyusun laporan keuangan bagi investor, kreditor, dan pengguna eksternal lainnya. Informasi ini digunakan untuk keperluan seperti keputusan investasi oleh investor, evaluasi dan pemonitoran. Akuntansi keuangan bisa disebut akuntansi eksternal. 

Sejarah singkat akuntansi manajemen berawal dari prosedur perhitungan biaya produk dan akuntansi manajemen antara tahun 1880 hingga tahun 1925. Pada era tersebut, akuntan menelusuri tingkat laba perusahaan ke tiap produk dan menggunakan informasi ini untuk pengambilan keputusan. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, muncul lah pendekatan perhitungan biaya persediaan dan mengalokasikan biaya manufaktur ke produk agar biaya persediaan dapat dilaporkan kepada pengguna eksternal laporan keuangan perusahaan. Namun kemunculan pendekatan perhitungan biaya ini dewasa ini sudah tidak relevan. Praktik-praktik akuntansi manajemen tradisional sudah tidak mampu lagi melayani kebutuhan manajerial. Beberapa pihak mengatakan sistem informasi akuntansi manajemen ini tidak mampu banyak berkontribusi dalam pengambilan keputusan manajerial. Diperlukan perhitungan biaya produk dan sumber daya lainnya yang lebih akurat. 

Akuntansi manajemen harus menyediakan informasi yang memungkinkan manajer mengambil keputusan yang terkait dengan nilai bagi konsumen, manajemen kualitas total dan persaingan berdasarkan waktu. Berdasarkan hal tersebut, sistem informasi akuntansi manajemen berfokus kepada: 

1. Manajemen berdasarkan aktivitas. 
Manajemen berdasarkan aktivitas adalah suatu pendekatan yang terintegrasi di seluruh sistem yang memfokuskan perhatian manajemen pada level aktivitas yang dilakukan yang bertujuan meningkatkan nilai bagi konsumen dan laba bagi produsen. Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas dapat meningkatkan keakuratan pengalokasian biaya, dengan menelusuri biaya berbagai aktivitas. 

2. Orientasi pada pelanggan (konsumen). 
Manajemen berdasarkan aktivitas bertujuan meningkatkan nilai pelanggan dengan cara mengelola aktivitas. Nilai bagi pelanggan adalah fokus utama karena perusahaan dapat menciptakan keunggulan bersaing. Manajemen akan menciptakan nilai yang lebih baik bagi pelanggan dengan biaya yang sama atau lebih rendah dari kompetitor. Nilai bagi pelanggan adalah selisih antara apa yang diterima dengan apa yang pelanggan berikan. Meningkatkan nilai bagi pelanggan berarti meningkatkan realisasi bagi pelanggan. 

3. Perspektif lintas fungsional. 
Penngelolaan rantai nilai berarti akuntan manajemen harus memahami banyak fungsi bisnis, mulai dari manufaktur, pemasaran, distribusi hingga pelayanan kepada konsumen. Manajemen berdasarkan aktivitas telah bergerak dari definisi biaya manufaktur tradisional ke biaya manufaktur modern. Biaya produk ini mencakup biaya desain awal, biaya manufaktur, biaya distribusi, biaya penjualan dan biaya pelayanan. Seseorang yang mengerti tentang pergeseran definisi biaya dari jangka pendek ke biaya jangka panjang dapat menjadi sangat bernilai dalam penentuan informasi yang relevan untuk pengambilan keputusan. Perspektif lintas fungsional ini memungkinkan manajer melihat dalam kerangka yang lebih luas. Pandangan yang lebih luas ini dapat meningkatkan kualitas, mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk melayani pelanggan internal maupun eksternal dan meningkatkan efisiensi. 

4. Manajemen Kualitas Total 
Manajemen kualitas total adalah saat dimana perusahaan berusaha menciptakan suatu lingkungan yang memungkinkan pekerjanya menghasilkan produk yang sempurna (zero defect). Penekanan total pada kualitas juga telah menciptakan kebutuhan akan adanya suatu sistem akuntansi manajemen yang menyediakan informasi keuangan dan nonkeuangan tentang kualitas. Pengukuran dan pelaporan biaya kualitas adalah esensi dari sistem akuntansi manajemen bagi industry manufaktur dan jasa. Sistem akuntansi manajemen harus mampu menyediakan informasi operasional dan keungan melalui kualitas, termasuk informasi mengenai jumlah produk yang cacat (defect product), laporan biaya kualitas, dan lapran kinerja biaya kualitas. 

5. Waktu sebagai elemen persaingan. 
Waktu adalah elemen terpenting dalam semua tahap rantai nilai. Perusahaan-perusahaan kelas dunia merencanakan agar mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pasar dengan cara memperpendek siklus desain, implementasi atau produksi. Perusahaan-perusahaan ini mengirim produk atau jasanya dengan benar-benar memperhatikan waktu. Mereka memilih mengeliminasi penggunaan-penggunaan waktu yang kurang penting yang tidak bernilai kepada pelanggan. Tetapi, pengurangan waktu ini tidak menganggu kualitas yang ada pada produk atau jasa tersebut. 

6. Efisiensi 
Kualitas dan waktu merupakan hal yang penting, tetapi peningkatan dimensi tersebut tanpa peningkatan laba akan membuat kinerja menjadi sia-sia, atau bahkan fatal. Meningkatkan efisiensi juga merupakan hal yang penting. Pengukuran efisiensi financial dan nonfinansial diperlukan. Biaya adalah ukuran kritis. Tren dalam biaya sepanjang waktu dan perubahan produktivitas dapat menjadi ukuran penting atas efektivitas keputusan perbaikan berkelanjutan. Biaya harus ditetapkan, diukur dan dialokasikan secara tepat agar pengukuran efisiensi menjadi bernilai 

Akuntan manajeman bertanggung jawab mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur, menganalisis, menyiapkan, menginterpretasikan dan mengkomunikasikan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mencapai tujuan (profit) organisasi. Mereka biasanya terlibat secara dekat dalam proses manajemen sebagai anggota penting dari tim manajemen. Akuntan manajemen harus mendukung manajemen dalam semua tahap pengambilan keputusan. Sebagai ahli dalam akuntansi, mereka harus siap mengikuti perkembangan bisnis terbaru, serta memahami kebiasaan dan praktik dari semua negara tempat perusahaan mereka beroperasi. Mereka diharapkan memiliki pengetahuan tentang lingkungan hokum dari bisnis, khususnya mengenai Sarbanes-Oxley tahun 2002. 

Terdapat tiga jenis sertifikasi yang tersedia bagi akuntan manajemen. Tiga jenis sertifikasi tersebut adalah CMA, CPA, dan CIA. CMA adalah sertifikasi yang di desain khusus bagi akuntan manajemen. Salah satu tujuan utama CMA adalah membuat akuntansi manajemen menjadi disiplin ilmu yang diakui, professional, dan terpisah dari akuntansi publik. CPA adalah sertifikasi yang paling terkenal dalam akuntansi. CPA menyediakan kualifikasi bagi auditor eksternal yang menyediakan jaminan tentang kehandalan laporan keuangan perusahaan. Terakhir, CIA ditujukan pada akuntan auditor internal perusahaan.