Minggu, 20 Januari 2013

Lele (Clarias sp.)

masih pada tugas perencanaan bisnis

Ikan lele merupakan salah satu hasil peternakan yang kaya akan gizi. Ikan lele (Clarias sp.) merupakan ikan air tawar yang dapat hidup di tempat-tempat kritis, seperti rawa, sungai, sawah, kolam ikan yang subur, kolam ikan yang keruh, dan tempat berlumpur yang kekurangan oksigen. 

Manfaat dari Ikan Lele 

Berikut merupakan beberapa manfaat dari ikan lele : 
  1. Sebagai bahan makanan. 
  2. Ikan lele yang dipelihara di sawah dapat bermanfaat untuk memberantas hama padi berupa serangga air, karena merupakan salah satu makanan alami ikan lele. 
  3. Ikan lele juga dapat diramu dengan berbagai bahan obat lain untuk mengobati penyakit asma, menstruasi (datang bulan) tidak teratur, hidung berdarah, kencingdarah dan lain-lain. 
  4. Keunggulan ikan lele dibandingkan dengan produk hewani lainnya adalah kaya akan Leusin dan Lisin. 
  5. Selain peranan yang menguntungkan ikan lele juga dapat memiliki peranan yangmerugikan bagi manusia. Peranan yang merugikan tersebut diantaranya: Padaikan lele yang masih muda patilnya mengandung racun, sedangkan pada ikan leleyang agak tua racunya agak berkurang. Ikan lele juga dapat memakan ikan-ikanlainya atau sebagai predator. 

Kandungan Gizi Ikan Lele 

Dilihat dari komposisi gizinya ikan lele juga kaya fosfor. Nilai fosfor pada ikan lele lebih tinggi dari pada nilai fosfor pada telur yang hanya 100 mg. Keunggulan lain dari ikan lele dibandingkan dengan produk hewani lainnya adalah kaya akan Leusin dan Lisin. Leusin (C6H13NO2) merupakan asam amino esensial yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan anak-anak dan menjaga keseimbangan nitrogen. Leusin juga berguna untuk perombakan dan pembentukan protein otot. Sedangkan Lisin merupakan salah satu dari 9 asam amino esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan. Lisin termasuk asam amino yang sangat penting dan dibutuhkan sekali dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Asam amino ini sangat berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang pada anak, membantu penyerapan kalsium dan menjaga keseimbangan nitrogen dalam tubuh, dan memelihara masa tubuh anak agar tidak terlalu berlemak. Lisin juga dibutuhkan untuk menghasilkan antibody, hormon, enzim, dan pembentukan kolagen, disamping perbaikan jaringan. Tidak kalah pentingnya, lisin bisa melindungi anak dari virus herpes.

ANALISIS SWOT - Mina Sentosa Fish Farm

tugas mata kuliah perencanaan bisnis semester lima


Kekuatan:

  1. Ditunjang dengan modal yang cukup memadahi. 
  2. Menjual bermacam-macam ukuran benih.
  3. Mempunyai pengalaman budidaya ikan lele dan mampu memahami dan menguasai dari pembuatan kolam,pemilihan bibit yang baik,PH air yang ideal untuk pertumbuhan ikan,hingga pemanenan serta pemasarannya. 
  4. Mempunyai lahan ataupun kolam yang cukup memadahi.Dari kolam untuk pembibitannya sampai kolam pembesaran.
  5. Mempunyai sarana dan prasarana penunjang pembudidayaan ikan lele yang cukup memadahi. 
  6. Luasnya pemasaran hasil budibaya ikan lele khususnya yang nantinya pada saat musim panen ikan lele.

Kelemahan:
  1. Tidak hanya berfokus pada budidaya lele. 
  2. Terlalu berfokus pada pasar international. 
  3. Seringnya bibit ataupun air yang terserang bakteri yang nantinya dapat mempengaruhi kelangsungan hidup benih ikan yang ada.Jadi tidak diragukan lagi apabila terdapat bibit ikan lele yang tidak baik (cacat). 

Peluang:
Budidaya ikan lele cukup mudah dan menjanjikan keuntungan yang cukup besar. Pasalnya budidaya ikan lele ini terbilang cukup mudah dari pada ikan yang lain, dari perawatannya sampai sistem pengairannya pun tidak terlalu merepotkan. Kebutuhan masyarakat akan lele pun belum tercukupi sehingga membuka lebar peluang. Pada dasarnya ikan lele mempunyai kemampuan untuk bertahan hidup yang cukup tinggi sekalipun hidup dilumpur, karna dari sekian banyak spesies ikan di dunia ini hanya ikan lele yang mempunyai gurat sisi. Sedangkan ditinjau dari pembesaran benih sampai waktu pemanenannya budidaya ikan ini hanya memerlukan waktu 3 bulan. 


Ancaman:

  1. Banyaknya pesaing yang menawarkan produk ikan lele. 
  2. Pesaing yang telah mendapatkan kepercayaan konsumen 
  3. Pada saat pergantian musim, kebanyakan benih ikan lele yang dibudidayakan akan sedikit terganggu kelangsungan hidupnya, karenanya musim yang tak menentu dan dapat berubah sewaktu-waktu, sedangkan pada saat musim panas banyak bibit lele yang baru berusia sekitar 3 minggu mati, karenanya pada dasarnya kulit ikan lele belum cukup kuat untuk menehan panas yang berlebihan.

The Imperial Acquisition

tugas manajemen stratejik semester lima


Pada tanggal 6 Desember 1985, ketika masih terlibat dalam pengakuisisian SCM, Handon membuka peluang akuisisi perusahaan lain yaitu Imperial Group PLC senilai £ 1,5 juta. Imperial Group PLC ini adalah salah satu dari sepuluh perusahaan terbesar di Britain. Imperial ini adalah perusahaan manufaktur industri tembakau terbesar di Britain dan menempati posisi nomor tiga terbesar di dunia. Selain itu, produksi minuman bir nya juga termasuk dalam enam perusahaan pembuat bir terkemuka di Britain. Imperial ini memiliki 1,371 public houses, lebih dari 120 restoran serta mempunyai lebih dari 750 retail shop. Pada September 1985, Imperial menjual salah satu bisnisnya yaitu hotel Howard Johnson kepada Marriott. Howard Johnson ini menjadi salah satu akuisisi terparah yang pernah terjadi di Britain. 


Attractions to Hanson 

Kepentingan Hanson dalam mengakuisisi Imperial terlihat semenjak tersiar berita pada bulan Desember, Imperial akan diakuisisi oleh United Biscuits PLC, sebuah perusahaan manufaktur produk-produk makanan ternama. Pada berita tersebut, tertulis laporan keuangan yang dilakukan oleh Imperial. Menurut Hanson, laporan keuangan imperial tersebut banyak terdapat kesalahan dan layak untuk diakusisi. Selain itu, terdapat beberapa alasan mengapa Imperial terlihat atraktif untuk diakuisisi: 

1. Mature Business: hampir semua bisnis yang dijalani oleh Imperial adalah bisnis yang mature dan membutuhkan teknologi yang rendah. Hanya terdapat sedikit prospek bahwa bisnis akan berkembang. 
2. Low Risk: sebagian besar produk yang diproduksi oleh Imperial adalah produk dengan brand recognition yang tinggi. Oleh karena itu, Hanson dapat dengan mudah mengakuisisinya. 
3. Tobacco Cash Flow: industri tembakau yang dijalani oleh Imperial terdapat pada posisi cash cow. Imperial hanya mempunyai 45% pangsa pasar tembakau. Penjualan tembakau menurun di Britain karena adanya concern masyarakat Britain terhadap kesehatan. 
4. Failure of Imperial’s Diversification Strategy: track record diversifikasi produk yang dilakukan oleh Imperial adalah buruk. Kegagalan ini menyebabkan nilai saham Imperial turun di pasar saham. 
5. Inadequate Returns in Brewing and Leisure: tingkat pengembalian Imperial adalah 9% pada tahun 1985. Tingkat pengembalian ini termasuk sangat rendah dalam industri brewing, dimana seharusnya industri brewing ini memiliki demand yang tinggi dan berada pada pasar oligopoli yang mature. 


The Takeover Battle

Perencanaan pengakuisisian oleh Imperial dan United Biscuits PLC yang diumumkan pada tanggal 2 Desember 1985, memberikan ketidakpuasan pada pemegang saham Imperial. Hansen mencoba untuk tetap mengakuisisi Imperial karena Hansen telah menelusuri seluk beluk Imperial dalam waktu yang lama guna melakukan akuisisi. Maka dari itu, Hansen dapat memanfaatkan peluang yang ada untuk mencoba mengakuisisi. Pada Februari, Hanson mencoba menaikan penawaran sebesar 24% lebih tinggi dibandingkan penawaran perdananya, yaitu £2.35 juta. Pada saat yang sama United Biscuits juga menaikkan penawaran menjadi £2,5 juta. Imperial menyarankan kepada pemegang saham untuk menerima akuisisi dari United Biscuits. Namun, banyak dari pemegang saham Imperial yang tidak menyetujui. Pemegang saham meminta waktu dua bulan untuk memutuskan akan terjadi akuisis atau tidak. Pihak manajemen Imperial akhirnya gagal mempertahankan akuisisi. Pada bulan April, akhirnya United Biscuit hanya memperoleh 34% saham dari Imperial. Hal ini mempermudah Hanson untuk melakukan akuisisi. Sehari setelahnya, Hanson membeli lebih dari 50% saham yang dimiliki Imperial. 


After the Acquisition

Setelah adanya akuisisi, Hanson merombak jajaran manajemen Imperial. Dari 300 sfaff yang ada, Hanson memecat 260 staff dan menurunkan posisi kepada level operasi. Pada bulan Juli, hotel dan restoran yang dimiliki Imperial dijual dkepada Trusthouse Forte dan mendapatkan cash senilai £190 juta. Berlanjut pada bulan September, Courage Brewing dijual secara “off-license” kepada Elders IXL senilai £1,4 juta. Hal ini berprospek 17,5 kali dibandingan dengan tidak dijual. Terakhir, Hansen menjual Golden Wonder yang bergerak dibidang makanan ringan senilai £87 juta kepada Dalgety PLC. Hasil dari semua penjualan ini membuat Hansen meningkatkan cash senilai £1,7 milyar. Hasil ini diikuti pada tahun 1988 penjualan lini produk makanan yang dilakukan mencapai £534 juta. Hal ini menaikkan aset Hanson hingga mencapai £2,26 milyar.