Senin, 01 September 2014

Equal Employment Opportunity



A. The Civil Rights Act Of 1991.

Perundang-undangan menghindari diskriminasi terhadap anggota-anggota kelompok minoritas di amerika serikat bukan merupakan hal baru. Sebagai contoh amandemen kelima dalam konstitusi AS menetapkan bahwa tidak ada orang yang akan kehilangan hidup, kemerdekaan, atau hak milik tanpa proses hukum. Amandeme ketigabelas menyatakan perbudakan tidak sah dan telah digunakan oleh pengadilan untuk menghambat diskriminasi rasial. Amandemen keempatbelas mengilegalkan negara bagianmanapun untuk membuat atau menjalankan undang-undangapapun yang mempersingkat hak istimewa dan kekebalan warga negara amerika serikat. Dan pengadilan pada umumnya sudah memandang undang-undang ini sebagai penghambatan diskriminasi berdasarkan jenis kelamin atau negar aasal juga ras. Undang-undang lain seperti juga keputusan-keputusan pengadilan membuat diskriminasi terhadap minoritas menjadi ilegal sejak awal sekali peralihan abad. Tetapi sebagai satu hal praktis congress dan banyak presiden merasa enggan untuk mengambil tindakan dramatik terhadap masalah kesamaan peluang kerja sampai awal 1960 an. Dalam hal ini mereka akhirnya didorong untuk bertindak pertama-tama sebagai akibat dari kegelisahan sipil dikalangan minoritas dan wanit ayang akhirnya menjadi terlindungi oleh perundang-undangan kesamaan hak yang baru dan perwakilanpewakilan diciptakan untuk mengimplementasikan dan menjalankannya. 


B. Civil Right Act 1964

Apa yang dikatakan oleh undang-undang pasal VII dari undang-undang hak sipil 1964 adalah salah satu yang pertama dari undang-undang baru ini. Pasal VII menetapkan bahwa seorang majikan tidak dapat melakukan diskriminasi berdasarkan ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, atau negeri asal individu tersebut. Membatasi, memisahkan atau 11 mengklasifikasikan karyawannya atau pelamar-pelamar untuk pekerjaan sedemikian sehingga akan memperkecil peluang individu mana saja dari peluang-peluang kerja atau sebaliknya mempengaruhi secara merugikan statusnya sebagai karyawan, karena ras, warna kulit, agama, jenis kelamin atau negara asal.


C. Equal Pay Act 1963
Undang-undang pembayaran yang sama tahun 1963 membuat tidak sahnya diskriminasi dalam pembayaran berdasarkan pada jenis kelamin bila jabatan-jabatan itu menuntut pekerjaan yang sama, keterampilan, usaha, dan tanggung jawab yang sama dan dijalankan dalam kondisi kerja yang sama. Akan tetapi perbedaan-perbedaan dalam pembayaran itu tidak melanggar undang-undang jika perbedaan itu didasarkan pada sebuah sistem senioritas, jasa, sebuah sistem yang mengukur perolehan berdasarkan kuantitas atau kualitas produksi atau suatu pembedaan yang didasarkan pada faktor apa saja selain jenis kelamin.


D. Age Discrimination In Employment Act 1967
Diskriminasi usia dalam undang-undang kerja tahun 1967 membuat tidak sah pendiskriminasian terhadap karyawan atau pelamar pekerjaan yang berusia antara 40 dan65 tahun. Ketika diamandemenkan oleh congress pada tahun 1978 undang-undang memperluas proteksi sampai ke usia 70 tahun untuk kebanyakan pekerja dan tanpa batas paling tinggi untuk karyawan pemerintah federal. 

Sebuah pengaturan pengadilan tinggi tahun 1973 menegaskan bahwa kebanyakan perwakilan negara bagian dan lokal ketika bertindak dalamperan sebagai majikan harus juga taat pada provisi dari undang-undang yang melindungi karyawan dari diskriminasi usia.Tindakan-tindakan berikutnya oleh congress telah menghapuskan 70 tahun sebagai batas usia tertinggi secara efektif mengakhiri kebanyakan kewajiban pengunduran diri. 

Seperlima dari tindakan-tindakan pengadilan yang disimpan oleh EEOC adalah kasus ADEA. Undang-undang ini adalah undang-undang kesayangan di kalangan karyawan dan ahli hukum karena memungkinkan pemeriksaan hakim dan menggandakan kerugian bagi mereka yang menunjukkan diskriminasi yang disengaja.


E. Vocational Rehabilitation Act 1973
Undang-undang rehabilitasi kejuruan 1973 meuntut karyawan dengan kontrakkontrak federal untuk mendapatkan tindakan afirmatif untuk pekerjaan dari orang-orang yang cacat. Undang-undang ituntidak menuntut bahwa seorang pribadi yang memenuhi persyaratan dipekerjakan. Ynag dituntut adalah bahwa seorang majikan mengambil langkah untuk menampungseorang pekerja cacat kecuali jika dengan melakukan itu dia membawa suatu kesukaran yang tidak semestinya pada majikan. Sebuah pengadilan distrik federal baru-baru ini menegaskan bahwa kerusakan sebagai imbalan untuk kerugian keuangan masa depan, kesulitan emosional, penderitaan, ketidaknyamanan, tekanan mental, kehilangan kegembiraan hiduop dan kehilangan non keuangan lain tersedia di bawah undang-undang rehabilitasi tahun 1973.


F. Vietnam Era Veterans’ Readjustment Assistance Act 1974.
Ketentuan dari undang-undang penyesuaian diri kaum veteran era vietnam 1974 menuntut bahwa para majikan dengan kontrak pemerintah atau lebih mengambil tindakan afirmatif untuk mempekerjakan dan memajukan veteran penyandang cacat dan veteranveteran yang memenuhi sarat dari era perang vietnam. Undang-undang itu diatur oleh OFCCP.


G. Pregnancy Discrimination Act 1978
Congress mengesahkan undang-undang diskriminasi kehamilan tahun 1978 sebagai suatu amandemen terhadap undang-undang hak sipil 1964 Undang-undang itu memperluas definisi tentang diskriminasi jenis kelamin yang mencakup kehamilan, kelahiran bayi atau kondisi medis terkait. Undanundang tersebut juga menghambat penggunaan semua ini untuk diskriminasi dalam mempekerjakan karyawan, promosi, penskorsan atau pemutusan hubungan pekerjaan. Pada dasarnya undang-undang mengatakan bahwa jika seorang majikan menawarkan jaminan kepada karyawannya yang tak mampu, kehamilan atau kelahiran bayi harus diperlakukan seperti ketidakmampuan lainnya dan harus termasuk dalam rencana sebagai suatu kondisi yang dijamin. 13 Pengadilan tinggi AS mengatur dalam california federal savings and loan association. 

Bahwa seorang majikan tidak menawarkan cuti ketidakmampuan kepada siapapun karyawannya dia dapat memberikan cuti hamil keopada seorang wanita yang memintanya bila dia tidak mampu karena kehamilan, kelahiran bayi, atau kondisi medis terkait walaupun pria tidak mendapatkan kesejahtraan sebanding. Keputusan pengadilan Tinggi seperti Wards Cove dan Patterson memiliki efek yang membatasi perlindungan terhadap wanita dan kelompok minoritas dibawah undangundang employment yang sama, ini mendorong Congress untuk mengajukan Undangundang hak sipil yang baru pada tahun 1991. Undang-undang Hak sipil 1991 (CRA 1991) kemudian disahkan menjadi undang-undang oleh Presiden bush pada bulan november 1991. Efek dasar CRA 1991 adalah untuk membalikkan beberapa keputusan pengadilan tinggi AS. Selanjutnya efeknya tidak hanya sekadar memutar kembali jarum jam kesaat keputusan-keputusan pengadilan tinggi ini terjadi. Efeknya adalah menambah perundangundangan tambahan yang membuatnya bahkan lebih penting sehingga karyawan dan manajer serta penyelia mereka taat baik kepada semangat maupun huruf dari undang-undang EEO.

ISO 9001:2008 dan TQM (Total Quality Management)



Organisasi pengelola standard international ini adalah International Organization for Standardization yang bermarkas di Geneva – Swiss, didirikan pada 23 February 1947, kini beranggotakan lebih dari 147 negara yang mana setiap negara diwakili oleh badan standardisasi nasional (Indonesia diwakili oleh KAN).

ISO 9001 merupakan standard international yang mengatur tentang sistem management Mutu (Quality Management System), oleh karena itu seringkali disebut sebagai “ISO 9001, QMS” adapun tulisan 2008 menunjukkan tahun revisi, maka ISO 9001:2008 adalah system manajemen mutu ISO 9001 hasil revisi tahun 2008. Sejak tahun 1946 federasi ISO memiliki visi untuk membuat satu standar Pemastian Mutu (Quality Assurance) yang dikemudian hari juga dikenal dengan istilah Sistem Manajemen Mutu (Quality Manajemen System).

Bersamaan dengan promosi dan implementasi ISO 9000 versi 1994 secara global, ISO terus melakukan perbaikan terhadap ISO 9000 versi 1994. Sejumlah alasan dari upaya ini antara lain; adanya kebutuhan akan peningkatan kepentingan pengguna ISO 9000 dan pelanggannya, manajemen yang berorientasi kepada proses, peningkatan orientasi pada industri manufaktur, terlalu banyak standar manajemen dan pedoman yang digunakan, dan keinginan meningkatkan dari sekedar sertifikasi kearah Perbaikan Kinerja (Performance Improvement). 

ISO 9000:2000 juga melebur ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 9003 menjadi satu standar persyaratan pemastian mutu yaitu ISO 9001:2000. Sebelumnya pemilihan penggunaan standar persyaratan pemastian mutu didasarkan pada model aktifitas/proses tertentu yang dilakukan oleh perusahaan. Untuk perusahaan yang melakukan aktifitas desain/pengembangan, produksi (pengendalian proses), instalasi/pembelian dan servis harus menggunakan ISO 9001. Sementara untuk perusahaan yang tidak melakukan aktifitas desain, dan hanya melakukan aktifitas produksi, instalasi dan servis harus menggunakan ISO 9002. Berdasarkan ISO 9000:2000 semua perusahaan tanpa memperhatikan aktifitas yang dilakukan dan produk yang dihasilkan cukup menggunakan satu standar persyaratan pemastian mutu (persyaratan sistem manajemen mutu) yaitu ISO 9001:2008

ISO 9001:2008 lebih memfokuskan diri terhadap Perbaikan Kinerja, penggunaan struktur baru yang didasarkan pada Pendekatan Proses (Process Approach), pengurangan prosedur terdokumentasi, penekanan pada pemenuhan kepuasan pelanggan, analisa data untuk perbaikan dan peningkatan kesesuaian dengan standar Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001).




KOMENTAR ARTIKEL :

Dalam persaingan global, agar perusahaan/organisasi dapat berkembang dan tentu saja untuk bertahan hidup, perusahaan harus mampu menghasilkan produk barang dan jasa dengan mutu yang lebih baik, harga yang bersaing dan pelayanan yang lebih baik pula dibanding dengan pesaing-pesaingnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan perbaikan mutu dalam semua aspek yang berkaitan dengan produk tersebut, yaitu tenaga kerja yang kompeten, promosi yang efektif dan layanan yang memuaskan pelanggan. Sehingga mampu memikat konsumen yang akhirnya akan meningkatkan jumlah konsumen dan menjadi pelanggan yang setia. Kondisi mutu yang seperti inilah yang disebut pengendalian mutu secara menyeluruh (Total Quality Management).

Dalam perusahaan/organisasi, terdapat hubungan yang erat antara kualitas produk (barang/jasa), kepuasan pelanggan dan profit perusahaan. Semakin tinggi kualitas suatu produk, makin tinggi pula kepuasan pelanggan dan dengan waktu yang bersamaan akan mendukung harga yang tinggi dengan cost yang rendah. Oleh karena itu sistem perbaikan kualitas bertujuan untuk menaikkan laba perusahaan. Sistem TQM ini merupakan dasar dari manajemen didalam menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Suatu perusahaan/organisasi yang sedang menerapkan sistem TQM bila ingin mendapat sertifikasi untuk Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 atau ISO 14001 akan lebih mudah dalam proses sertifikasinya dibandingkan dengan perusahaan yang belum menerapkan sistem TQM. Hal ini akan menjadi nilai tambah yang positif karena terjadi penghematan biaya dalam pengelolaan administrasi dan manajemennya.

PRODUK BANK BCA “FLAZZ” DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP E-MONEY


Tugas Kelompok Bisnis Pengantar, empat tahun yang lalu...


Selama ini masyarakat sudah punya beberapa alat pembayaran seperti kartu debet, kartu kredit, check dan lain lain. Namun, ada satu lagi untuk pembayaran mikro yang belum tersentuh oleh teknologi, yaitu pembayaran yang kecil-kecil seperti untuk parkir, tol atau tiket. Pembayaran mikro ini karakteristiknya melayani banyak orang, frekuensinya sering, sehingga membutuhkan pelayanan cepat. Di luar negeri sudah ada produk semacam ini seperti produk Octopus di Hongkong, Touch and Go untuk pembayaran tol di Malaysia dan di Singapura untuk pembayaran MRT dan bus. 

Belum lama ini sebuah bank swasta nasional Indonesia memperkenalkan produk terbaru yakni dompet elektronik (e-purse), yang dapat mengakomodasi pembayaran mikro yang belum tersentuh teknologi tersebut. Dompet elektronik ini berbeda dengan kartu kredit dan kartu ATM. Bedanya bila kartu debit dan kartu ATM memerlukan otorisasi yang melibatkan jasa telekomunikasi, tidaklah demikian dengan dompet elektronis ini yang berisi kartu chip. Semua informasi tentang nasabah dan nilai uang tersimpan dalam kartu tersebut. 

Apa yang dikembangkan sebuah bank swasta nasional dengan dompet elektronisnya adalah gambaran tren pembayaran elektronis ke depan yang disebut dengan Electronic Money (e-money). Yang dimaksud e-money adalah produk prepaid dimana sejumlah nilai uang tersimpan dalam peralatan elektronis. Nominal uang yang tersimpan secara elektronis dilakukan dengan menukarkan sejumlah uang atau melalui pendebitan rekening bank yang lalu disimpan dalam peralatan elektronis tadi. 

Dengan peralatan elektronis yang sudah tersimpan dana, si nasabah dapat melakukan transaksi di sejumlah pedagang atau biasa disebut merchants. Nilai nominal dana yang tersimpan dalam e-money bisa berkurang atau bertambah tergantung pemakaian. Dan jika sudah mengecil nilai nominalnya bisa diisi ulang. Pemakaian e-money tak memerlukan proses otorisasi dan tidak terkait langsung dengan rekening nasabah di bank. Sehingga pembayaran yang dilakukan melalui e-money tidak dibebankan kepada rekening nasabah di bank.


Kelebihan E-Money

Diperkirakan pemakaian e-money di masa datang berpotensi menggeser peran uang tunai dalam transaksi pembayaran bersifat retail. Pemakaian e-money akan memberikan kelebihan dibanding dengan memakai uang tunai dan alat pembayaran non-tunai lainnya. Misalnya, lebih cepat dan nyaman dibanding memakai uang tunai khususnya transaksi bernilai kecil, sebab si nasabah tak perlu mengeluarkan uang pas atau menerima kembalian. Selain itu pemakaian e-money tidak ada kesalahan hitung pengembalian uang saat melakukan transaksi. 

Kelebihan lain e-money adalah waktu yang diperlukan menyelesaikan transaksi jauh lebih singkat dibandingkan transaksi dengan kartu debit, kartu kredit atau ATM. Sebab, pemakaian e-money tak memerlukan otorisasi on-line, tanda tangan atau memasukkan kode PIN. Dengan transaksi off-line biaya dapat dikurangi. 


E-Money Sebagai Pengganti Uang Kecil

E-money memang tidak bertujuan untuk mengganti uang kecil secara total. Tapi begitu masyarakat sudah tertarik menggunakan e-money untuk payment, maka mereka tidak perlu lagi membawa uang receh, cukup menyentuhkan e-money pada sensor alatnya. Untuk tol, pelayanan tol lebih cepat dan efisien, sehingga cash & link tol tidak terlalu mahal.

Dengan model e-money, masyarakat yang tidak punya rekening tetap bisa bertransaksi. Dengan membeli e-money dengan sejumlah uang cash, maka pembeli bisa membelanjakannya sebesar uang tersebut dengan mendebetnya tiap kali transaksi di merchant tertentu atau untuk pembayaran mikro seperti pembayaran tol, naik kereta atau parkir. Untuk pembayaran mikro, tampaknya masyarakat akan diuntungkan karena diperoleh efisiensi waktu pembayaran. Nah, siapapun yang akan bermain di area ini, diharapkan akan berdampak signifikan pada efisiensi waktu, setidaknya antrean panjang pada gerbang tol dapat terus diminimalisir.


Produk Bank BCA “FLAZZ”

Kartu Flazz BCA merupakan alat pembayaran multifungsi tercepat pertama di Indonesia. Menggunakan teknologi chip dan RFID (Radio Frequency Identification), Kartu Flazz pantas untuk disebut sebagai kartu prabayar multifungsi dengan teknologi terkini. Kartu Flazz berbeda dengan kartu kredit dan kartu debit. Bila otorisasi transaksi pembayaran kartu kredit dan debit dilakukan secara online di pusat data bank, otorisasi transaksi untuk kartu Flazz dilakukan langsung di chip di kartu Flazz itu sendiri. Pengisian ulang saldo (top up) pun mudah, cukup membawa Kartu Paspor dan Kartu Flazz ke ATM Non-tunai BCA serta merchant-merchant berlogo Flazz Isi Ulang. Minimum top up Rp 100.000, dan maksimum saldo yang dapat tersimpan di kartu maksimum Rp 1 juta. 

Kartu Flazz menawarkan kecepatan, kemudahan, kepraktisan bertransaksi. Cepat, karena transaksi pembayaran diselesaikan dalam hitungan detik dengan proses kerja contactless (tidak perlu digesek seperti kartu kredit, cukup diletakkan di mesin reader). Mudah, karena tidak perlu menginput PIN. Praktis, karena tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah besar, juga tidak perlu menyimpan uang receh lagi. Selain itu, murah, karena tanpa biaya transaksi. Keuntungan lain, terhindar dari risiko kesalahan hitung dan uang palsu karena tidak terjadi transaksi tunai. Kemudahan bagi merchant, tidak perlu sedia uang kembalian, mempercepat layanan karena tidak perlu mengecek keaslian uang dan menghitung uang saat transaksi, pula tidak perlu menyimpan uang dalam jumlah besar.

Pengelolaan Small-Business Batik Motif Khas Jogja di Daerah Jember dan Sekitarnya



Makalah Pengalaman Bisnis; Bisnis Pengantar


Seperti dalam definisi bisnis kecil, bisnis yang dimiliki dan dikelola secara mandiri serta tidak mendominasi pasarnya, bisnis yang saya jalani ini adalah bentuk bisnis eceran pakaian batik yang bermotif khas jogja yang saya pasarkan di daerah Jember, Jawa Timur dan daerah sekitarnya seperti Banyuwangi dan Lumajang yang dirintis pada Januari tahun 2009 hingga sekarang. Bisnis ini merupakan bisnis keluarga, karena hanya dikelola oleh saya dan kakak saya, serta dibantu satu orang pegawai.


Peluang Bisnis

Adanya peraturan daerah Kabupaten Jember yang mewajibkan seluruh pegawai negeri sipil dan pegawai swasta untuk mengenakan batik setiap hari Jum’at merupakan titik awal berdirinya bisnis kecil ini. Pada saat itu hanya ada satu pengecer/toko yang menjual batik, Toko Yogaya Jember, yang segmentasi barangnya adalah pakaian batik motif Madura dengan kualitas serta harga yang tinggi. Tentunya ini menjadi peluang, mengingat tidak semua pegawai negeri sipil dan pegawai swasta berkeinginan untuk membeli batik Madura. Setelah melakukan riset non-formal, kebanyakan dari mereka mengeluh mengenai keterbatasan pilihan pakaian batik. 

Karena mengetahui saya dan keluarga kakak saya (yang bermukim disana) adalah orang Jogja, ada yang menitipkan sebagian uang mereka untuk dibelanjakan batik motif khas Jogja yang lebih bervariasi dan harganya juga lebih murah dengan kualias yang sama. Hal inilah yang mendasari awal berdirinya bisnis kecil ini.


Pemerolehan Barang Dagangan

Pembelian barang dagangan untuk dijual kembali dilakukan di pasar Beringharjo Yogyakarta, dengan pembelian sistim gandokan. Sistem gandokan adalah pembelian satu pasang pakaian batik yang bermotif sama. Hal ini untuk menciptakan kesan eksklusif karena hanya terdapat dua potong pakaian batik yang bermotif sama. Saya juga mengemas kembali baju batik tersebut dengan logo sendiri, namun tetap menjaga logo produsen aslinya agar memudahkan apabila terjadi retur barang dagangan.

Beberapa kios pakaian batik yang berada di Pasar Beringharjo menjadi langganan saya dalam memperoleh barang dagangan. Hal ini mempermudah saya dalam mendapatkan harga yang wajar serta pemilihan motif dan mode yang sedang diminati konsumen. Selain itu, apabila pada kios tersebut terdapat stok pakaian dengan motif atau mode tertentu, mereka menghubungi saya untuk melihat pakaian tersebut.

Dikarenakan pasar dari bisnis ini berada kurang lebih 500 km dari tempat mendapat barang dagangan, diperlukan angkutan atau pengiriman. Proses pengiriman barang dagangan ini menggunakan jasa transportasi bis Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), yang sekali pengiriman kurang lebih lima kodi atau seratus potong dikenai biaya lima puluh ribu rupiah. Berarti harga pengiriman per potong seharga lima ratus rupiah. Nominal yang tergolong kecil bagi biaya angkut atau biaya pengiriman.


Pengalaman Pertama

Bisnis kecil ini merupakan bisnis pertama saya. Sehingga pengalaman yang saya miliki tentunya sangat terbatas. Bersama kakak saya, saya memulai bisnis ini. Mulai dari promosi yang sangat kurang, menawarkan barang dagangan secara tradisional, hingga sistem pembayaran secara cicilan yang jarang digunakan.

Awal mula promosi bisnis ini adalah mulai dari words of mouth, sehingga saya tidak mengeluarkan biaya yang banyak intuk promosi bisnis ini. Selain itu, kakak saya yang bekerja pada perusahaan swasta disana mulai menawarkan barang dagangan tersebut kepada rekannya dan direspon baik. Sekali membawa barang dagangan yang awalnya berjumlah satu lusin, ketika pulang hanya membawa sisa tiga sampai lima baju. Begitu pula dengan istrinya yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil, hal ini juga direspon postif tetapi terdapat sedikit perbedaan dalam proses pembayaran yang pembayarannya dengan sistim cicilan setiap arisan kantor.

Untuk penetapan harga barang dagangan, saya menyesuaikan dengan kondisi persaingan harga dan kualitas yang ada di daerah tersebut. Sementara ini, untuk pembelian secara tunai, saya mengambil keuntungan sebesar 15% dari harga pokok pembelian. Sedangkan untuk pembelian secara cicilan, saya mengambil keuntungan sebesar 25% dari harga pembelian. 


Produk Batik

Produk batik motif khas Jogja yang beragam cukup diminati konsumen. Motif batik Cuwiri, batik Sido Mukti, batik Kawung, batik Pamiluto, batik Parangkusumo, batik Ceplok Kasatrian, batik Nitik Karawitan, batik Truntum, batik Ciptoning, batik Tambal, batik Slobog, batik Parang Rusak Barong, batik Udan Liris serta banyak motif batik lainnya. Batik yang terkenal akan filosofinya ini menjadi daya tarik tersendiri selain karena kurangnya pilihan akan batik yang dijual disana. Batik yang biasanya untuk acara formal ini ternyata banyak yang mengkreasikan menjadi pakaian batik yang cocok untuk digunakan setiap harinya. Beragam mode dan gaya pakaian berbahan dasar motif batik khas Jogja banyak ditemui di pasar Beringharjo tersebut, sehingga tidak menjadi masalah dalam hal pembelian barang dagangan.

Mode dan gaya selalu berkembang, menciptakan beragam pakaian berbahan dasar motif batik khas Jogja tersebut. Pemilihan mode dan gaya menggunakan informasi yang up-to-date yang dapat diperoleh dari berbagai media fashion. Tentunya karena segmentasi pemasaran batik ini sementara adalah untuk pekerja kantoran, pegawai negeri sipil dan pegawai swasta, pemilihan mode dan gaya baju tak mengesampingkan keformalan yang biasa digunakan untuk bekerja, seperi berkerah, lengan panjang, dan lain-lain.

Berjalannya waktu membuat produk yang diinginkan konsumen semakin beragam. Tidak terbatas pada bauran pemasaran pekerja kantoran yang diwajibkan menggenakan batik setiap hari Jum’at. Produk yang diinginkan konsumen menjadi lebih beragam seperti baju batik untuk anak-anak dengan beragam mode dan gaya, maupun kaos-kaos batik bergambar wayang, serta berbagai aksesoris berbahan dasar motif batik sepeti tas ibu-ibu, tas sekolah, sandal, dan sebagainya.

Adanya produk sarimbit (pasangan) pakaian bermotif batik makin diminati oleh konsumen. Bagi pasangan muda maupun keluarga, tersedia pakaian batik dengan motif yang sama bagi anggota keluarga. Hal ini tentunya diminati untuk dipakai pada momen-momen khusus, seperti pesta pernikahan, atau hari besar keagamaan.


Pemasaran dan Showroom Kecil-kecilan

Selain dikarenakan belum tersedianya tempat yang strategis untuk membuka toko, sistim pemasaran yang saya gunakan pada akhirnya adalah sistim cicilan arisan. Karena setelah bisnis berjalan cukup lama, sistem pembayaran yang lebih banyak diminati adalah sistem cicilan atau sistem arisan. Sementara ini, sebuah ruangan di kediaman kakak saya, saya ubah menjadi ruang display sederhana dan tempat penyimpanan persediaan barang dagangan yang akan dijual. Walaupun sederhana dan kediaman kakak saya tidak berada pada lokasi yang strategis, setiap minggunya ada beberapa konsumen yang datang untuk melihat dan membeli barang dagangan tersebut.

Setelah bisnis berjalan cukup lama, sistim cicilan per arisan maupun per bulan merupakan cara yang efektif dalam memasarkan barang dagangan. Selain itu hal ini juga menguntungkan karena laba yang diperoleh lebih tinggi daripada pembelian secara langsung. Pada setiap arisan, saya atau kakak saya bersama seorang pegawai yang saya miliki datang dengan membawa buku katalog dan beberapa potong barang dagangan. Jika ada konsumen yang ingin membeli barang dagangan saya, maka bendahara arisanlah yang berkewajiban mengurusi sistem cicilan tersebut. Misalnya dengan mengangsur sekian rupiah per tiga bulan, atau sekian rupiah per enam bulan.

Konsumen saya tak terbatas pada anggota arisan itu saja. Banyak anggota arisan yang bercerita tentang bisnis kecil saya kepada rekan-rekan mereka, sehingga promosi mulut-ke-telinga turut mempengaruhi. Anggota arisan tersebut membawa rekannya yang berminat ke kediaman kakak saya dan melihat sendiri barang dagangannya.

Walaupun dengan sistem pemasaran yang sederhana seperti itu, bisnis kecil ini terus berjalan dan malah mempunyai ciri khas sebagai penjual pakaian batik motif jogja yang khas akan sistem pembayarannya yang berupa kredit atau cicilan. Banyak konsumen yang merasa pembelian sebuah produk yang dibeli secara cicilan, terasa lebih ringan walaupun harga dasarnya lebih mahal daripada pembelian tunai. 

Adanya kebiasaan konsumen setempat untuk membeli barang dengan sistem cicilan pula turut menjadikan pemasaran barang dagangan ini menjadi lancar. Walaupun arus kas yang cenderung lambat karena sistim kredit, namun hal ini dapat diatasi dengan menambahkan modal, dan mengikuti pola kebiasaan konsumen setempat dengan memberi inovasi-inovasi sistem kredit. Salah satu contohnya dengan memberikan jangka waktu lebih lama dari tiga bulan apabila pembelian mencapai lima ratus ribu rupiah.


Kelanjutan Bisnis Ini

Pencatatan siklus akuntansi dari bisnis kecil ini masih sangat sederhana, hanya sebatas pengetahuan yang saya dapatkan pada pelajaran akuntansi di jenjang pendidikan sekolah menengah atas, pada saat awal pendirian dahulu. Maka pencatatan ini hanya mencakup pencatatan harian, sirkulasi barang dagangan, pencatatan utang-piutang, dan laporan laba rugi. Bertambahnya pengalaman akan bisnis ini dan waktu yang berjalan pada akhirnya membuat pencatatan siklus akuntansi saat ini lebih fleksibel dan efisien.

Modal yang digunakan juga tidak begitu besar. Sehingga, jumlah barang dan perputaran uang dan barang menjadi hal yang diandalkan untuk kontinyuitas bisnis kecil ini. Sebisa mungkin perputaran barang dagangan berjalan singkat, sehingga perputaran uangpun menjadi lancar. 


Dalam pengelolaan bisnis kecil ini, sementara tidak mengalami kendala yang berarti. Namun demikian, saya belum akan menjadikan bisnis kecil ini lebih berkembang dan dapat mendominasi pasar di daerah Jember, Jawa Timur, dan daerah sekitarnya. Yang akan saya lakukan dalam waktu kedepan adalah memantapkan bentuk sistem manajemen yang baik bagi sistem pemasaran dan regulasi bisnis kecil saya.

Students, Free Time and Small Business



English Class, sample of academics writing


As students, teenagers in Indonesia have a lot of free time beside their time to school. They do not have many tasks from school. Usually, they use their free time to hang out with their friends or spend it to gather with their family. They can also spend their money to go shop, watching movie, karaoke, or things that can make them happy. But, not all of their activities give them benefit. They have more activities that more beneficial.

As a choice, they can do other things. They can do what they like, but they also get the benefit from it. For example, they can go for sport for their healthy. “Leisure time sports are form of physical activity in leisure under a time perspective. It comprises sport after work, on weekends, in vacations, in retirement, or during periods of unemployment” (Herbert, 1994). They do not need to practice sport in the expensive place or in the gymnasium. They can go jogging or doing other exercises. 

In the other hand, they also can make small business, the most beneficial from the financial side. They can practice it with their family or friends. “Small business is business with relatively little influence in its market” (Ebert, 2007). So it is easy to enter the small business market although they are still teenager. They do not need to be afraid because they have some criteria to be a small business owner.

There are many choices to make small business owner. They can resell some product and get the profit from the margin of the goods. Or they can make some product by themselves and sell it as brand new. There is not difficult. They can choose what product that they like. For example, someone who loves chocolate so much can make small home industries which produce some variety of chocolate. Or someone who loves soccer so much can sell the soccer uniform of each team to other people that loves soccer too.

Become a reseller is one of the choice of small business. It takes low effort to produce the goods to be sold. They only have to buy the product in grocery store, then repackage or make this goods to be sold attract people to buy the product. They do not need to make something new.

This activity can be alternative to have a beneficial free time. Besides they can spend their free time to positive one, they also get benefit from it. For them who choose to have small business, they will get some additional money from it. They also get the experience of having small business and who knows if from these experiences they will be a real business person.



Works Cited:
Herbert, Hagg. Sports and Souls: Leisure Time Sports. New York: New York Times, 1994. Print.
Ebert, Griffin. Business Essential: Entrepreneurship and Business Ownership. New Jersey: Pearson Education, 2007. Print.

Selasa, 17 Desember 2013

Miss Me?

lamaaaaa banget ga buka blog, begitu buka udah penuh sarang laba-labanya hahah... I'll come back soon, aku kangen nulis n nge-post tugas tugas kuliahku disini. tambah lagi laptopku rusak, sekarang aku pake laptop pinjaman dari someone specialku, hihihi...


I'll come back soon, I promise :)

Selasa, 18 Juni 2013

My English Extension Course Final Exam!



TAKE HOME EXAM
CROSS CULTURAL UNDERSTANDING A
DR. A. HERUJIANTO, M.A.


Ardiyani Sawitri Dewi
St. Number: 110000211 


***

Topic: In some cultures, “privacy” means “alones” or “loneliness”. “Privacy” may have negative meanings for some people.


PRIVACY MAY HAVE NEGATIVE MEANINGS FOR SOME PEOPLE


The word of “privacy” has a meaning as state in which one is not observed or disturbed by other people, taken by Oxford dictionary. Privacy is the condition of a person to isolate him or herself from the society around him or her. A person who takes his or her privacy also can be interpret as circumscribing information about him or herself and therefore reveal him or herself selectively. Privacy is considered positive for people who have risen in the value of individualism. But, not every people have grown up with that value. Some people still think that privacy is negative, at least, because of two reasons.

First, some people would think negatively about privacy is because the assumption that they can be simply like spending time alone without interact with other people. In case of Indonesian culture for example, it would be strange if there is a person who likes to be alone while in its culture people love to get together with other people. Spending time alone or being alone can be regarded as an abnormality. People would feel pity to him or her, assuming that he or she can have no friends in his or her social life. They think that no one would accompany him or her so he or she has to be spending time alone. He or she is considered as reclusive person, which direct to negative behavior.

Second is about extreme application of privacy that he or she chooses to avoid socializing with other people. Again, in case of Indonesian culture which not learns about value of individualism, people will think that he or she is weird. From their point of view, socializing with other people is a need for people as social beings. If someone does not socializing or have friends, then who will help he or she if there is trouble with him or her. For example, if unluckily he or she suddenly got sick and need emergency immediate medical attention, who will help him? Remember that Indonesia doesn’t have a real social security and health department which can handle this situation well.

Privacy can be perceived as negative when people think about privacy but they still use different value of individualism, which have direct association with privacy. The boundaries and content about what is considered private differ among cultures and individuals, privacy should share the basic common themes. So, people who don’t learn about individualism value will not think that privacy is negative anymore.


***

Topic: In some cultures, “privacy” means “alones” or “loneliness”. “Privacy” may have negative meanings for some people.


PRIVACY MAY NOT HAVE NEGATIVE MEANINGS FOR SOME PEOPLE


When something is private to a person, it usually means privacy. In privacy, there is something within them that is considered special or personally sensitive. For people who have risen in the value of individualism, they really appreciate privacy. Privacy also can interpret as a value that affects many aspects of typically behavior and attitudes. Some people which not have grown up with that value would think that privacy is considered negative. But, if they have learned that value, privacy is not considered negative because of this reason.

Privacy doesn’t mean isolation or loneliness for them. This statement is true because they think that every single person needs a personal space. Personal space should be respected. Most of them have a strong sense of privacy in relation to keep the personal space. This is an aspect of personal courtesy. A person will try hard to protect this personal courtesy. He or she expects that his or her privacy will also be respected by others. Look for an example, if someone chooses to have a quiet Saturday evening at home, this will not be a strange thing for them. This is his or her choice and other people should understand and appreciate. Being alone in home at Saturday evening is not considered a weird thing for them. Another example is about the way of life in Americans home. Parents and children do not enter each others’ room without knocking first. They think they need to give people their privacy, even that they are family. 

This emphasis on privacy exists because individual feel that their needs of personal space must be respected. Privacy can be perceived as a positive right when people think about it as the right to control their personal space, information and make it private for each person. 


***

Topic: Americans are always willing to help with favors of problem such as education, family, and finances.


I AM WILLING TO HELP YOU, FRIEND!


In some cultures, a friend would spend as much time as possible with someone that have serious problem. They do this as a kind of the way to show their friendship. This is little bit different with Americans. They are always willing to help their friend’s problem, but they still have limitation in helping his or hers.

Americans give spaces to him or her, to solve his or her problem by him or herself first. After that, if he or she willing to have their help, Americans usually say “Let me know if there’s anything I can do to help.” When he or she asked for special request to help him or her problem, they would gladly give a help. They do this because they have high respect with his or her privacy to figure out a problem.

Another limitation Americans give is about refusing some case of problem. Why they refuse it? Simply, this is because many Americans feel uncomfortable when people become too dependent. So they refuse to help something. Do not assume that the friendship is over because they refuse to help something.

Moreover, they don't tell other people about the problems that friend is having. They realized that it will make him or her angry and less likely to trust them again. Trust is important thing for them. So, they do the best to keep secret about the substance of the problem.

In conclusion, it is important to realize that if an Americans behave differently such as giving restriction in their help. They are willing to help their friend, in other hand, foreigner friend should understand for the way they did. 


***

Topic: Americans are always willing to help with favors of problem such as education, family, and finances.


I AM NOT WILLING TO HELP YOU, FRIEND!


In any true friendship, a person is expected to show interest and concern in a friend’s problem. This is just the same with what Americans do. Americans are always willing to help their friend’s problem. But sometimes, what foreigner friend thinks about Americans help is less than his or her expectation, so he or she think that Americans are not willing to help them.

First reason is because Americans typical is only doing for a help on specific request. American may say, “Let me know if there’s anything I can do to help.” When the foreigner friend does not ask for specific request, they won’t do anything to help. Even to make sympathy call him or her. They will not make small talk or repeat the offers again. If Americans do not receive a specific request from their foreigner friend, they may feel that there’s nothing they can do.

Second reason is that Americans are not willing to help financial problem. Sometimes, foreigner friend doesn’t realize this situation. Because Americans offers friendliness to him or her, he or she thinks that it is able to ask them to help financial problem. For example, Americans with their sense of financial responsibility to their family, feel that helping foreigner friend’s financial problem is excessive, even he almost sure that he or she able to repay the money.

Other reason is Americans think that frequent visit for their friend who has problem is not necessary, while foreigner friend expect to get it. This may not hesitate to a dependence on a friend. Americans do not want to interfere with his or her problem. They prefer to give a friend privacy to solve his or her problem by him or herself.

Cross-cultural understanding about helping a friend becomes important to learn to make harmonic friendship. Neither person (both Americans and foreigner friend) did anything intentionally to end the friendship. Only because of this, misunderstanding expectation between them will lead to end their relationship.