Minggu, 06 Mei 2012

Alokasi Biaya Departemen Pendukung


Alokasi berarti cara membagi sekelompok biaya dan membebankannya pada berbagai sub unit. Hal yang perlu ditekankan adalah alokasi tidak mempengaruhi biaya total. Biaya total tidak berkurang atau meningkat dengan adanya alokasi. Meskipun demikian, jumlah biaya yang dibebankan pada subunit dapat dipengaruhi oleh prosedur alokasi yang dipilih. Karena alokasi biaya dapat mempengaruhi harga penawaran, profitabilitas setiap produk, dan perilaku manajer, maka alokasi biaya merupakan suatu hal yang penting. 

Biaya-biaya yang memberikan manfaat bersama yang terjadi ketika sumber daya yang sama digunakan dalam output disebut sebagai biaya bersama. Cara biaya bersama dibebankan pada departemen akan dijelaskan dalam bab ini. Berdasarkan fungsinya, perusahaan memiliki dua kategori departemen, departemen produksi dan departemen pendukung. Departemen produksi bertanggungjawab pada pembuatan produk atau jasa yang langsung dijual kepada konsumen. Sedangkan departemen pendukung menyediakan pelayanan pendukung yang diperlukan oleh departemen produksi. Departemen ini tidak berhubungan langsung dengan konsumen. Setelah departemen produksi dan pendukung diidentifikasi, biaya overhead yang muncul di tiap departemen dapat ditentukan. Overhead yang tidak dapat dibebankan dengan mudah pada departemen produksi dan pendukung dibebankan pada departemen umum. Biaya overhead ini hanya dibebankan pada satu departemen saja. 

Setelah perusahaan dibagi dalam departemen dan semua biaya overhead ditelusuri ke tiap departemen, biaya departemen pendukung diberikan pada departemen produksi dan tarif overhead dibuat untuk menentukan biaya produk. Tarif overhead departemen adalah penting karena tiap departemen produksi mengerjakan banyak produk. Jika dalam suatu departemen produksi hanya terdapat satu produk, semua biaya jasa yang dialokasikan ke departemen tersebut adalah milik produk tersebut. Tarif overhead ditentukan terlebih dahulu dihitung dengan menjumlahkan estimasi total overhead suatu departemen dan membaginya dengan estimasi dasar pengalokasian yang sesuai. 

Departemen produksi membutuhkan jasa pendukung. Oleh sebab itu, biaya departemen pendukung ditimbulkan oleh aktivitas departemen produksi. Faktor penyebab adalah variabel atau aktivitas dalam departmen produksi yang menyebabkan timbulnya biaya jasa pendukung. Dalam memilih dasar pengalokasian biaya departemen pendukung, dilakukan identifikasi faktor penyebab yang sesuai. Menggunakan faktor penyebab akan menghasilkan biaya produk yang lebih akurat. Selain itu, jika faktor penyebab diketahui, para manajer dapat mengontrol konsumsi pendukung secara lebih baik. 

Tujuan alokasi adalah: 

1. Memperoleh harga yang disepakati bersama. 
2. Menghitung profitabilitas lini produk. 
3. Memperkirakan pengaruh ekonomi dari perencanaan dan pengendalian. 
4. Menilai persediaan. 
5. Memotivasi para manajer. 

Biaya departemen pendukung sering dialokasikan ke departemen lain melalui penggunaan tarif pembebanan. Tarif pembebanan dapat dibedakan menjadi dua, tarif pembebanan tunggal dan tarif pembebanan ganda. Suatu tarif tunggal mengkombinasikan biaya variabel dan tetap departemen pendukung untuk menghasilkan tarif pembebanan. Namun, penggunaan tarif tunggal mengakibatkan biaya tetap diperlakukan seakan-akan biaya tersebut merupakan biaya variabel. Jumlah tambahan yang dibebankan adalah akibat dari perlakuan terhadap biaya tetap yang seakan-akan menjadi biaya variabel. Dalam tarif perhitungan ganda, masalah ini akan dihilangkan. Ketika tarif ganda digunakan, suatu tarif terpisah dihitung untuk tiap jenis sumber daya berdasarkan pada faktor penyebab. Kemudian, penggunaan aktual tiap jenis faktor penyebab dikalikan dengan tarif yang sesuai untuk mendapatkan jumlah biaya departemen pendukung yang dialokasikan. 

Biaya yang seharusnya dialokasikan adalah biaya yang dianggarkan, bukan biaya aktual. Hal ini dilakukan agar efisiensi atau ketidakefisiensian departemen pendukung tidak diserap oleh departemen produksi. Para manajer departemen produksi, tidak memiliki pengendalian atas tingkat efisiensi yang dicapai manajer departemen pendukung. Dengan mengalokasikan biaya yang dianggarkan (bukan biaya aktual), tidak ada ketidakefisiensian atau efisiensi yang ditransfer dari satu departemen ke departemen lainnya. 

Terdapat tiga metode alokasi biaya departemen pendukung, metode alokasi langsung, metode alokasi berurutan, dan metode alokasi timbal balik. Ketika perusahaan mengalokasikan biaya departemen pendukung hanya ke departemen produksi, mereka menggunakan metode alokasi langsung. Metode alokasi langsung adalah metode yang paling sederhana dan paling langsung untuk mengalokasikan biaya departemen pendukung. Biaya jasa variabel dialokasikan secara langsung ke departemen produksi sesuai proporsi penggunaan jasa departemen tersebut. Biaya tetap juga dialokasikan secara langsung ke departemen produksi tetapi sesuai proporsi kapasitas normal atau praktis departemen produksi. 

Metode alokasi berurutan, mengakui adanya interaksi antar departemen pendukung. Akan tetapi, metode berurutan tidak sepenuhnya mengakui interaksi tersebut. Alokasi biaya dilakukan dengan cara menurun, mengikuti prosedur rangking yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Urutannya biasanya dilakukan dengan mengurutkan departemen pendukung sesuai jumlah pelayanan terbanyak hingga tersedikit. Tingkat pelayanannya diukur dengan biaya langsung tiap departemen pendukung. Departemen dengan biaya tertinggi dianggap sebagai pemberi layanan terbanyak. 

Metode alokasi timbal balik (reciprokal) mengakui semua interaksi antar departemen pendukung. Dalam metode alokasi timbal balik ini, pemakaian suatu departemen pendukung oleh departemen menentukan biaya total tiap departemen pendukung yang biaya totalnya mencerminkan interaksi antar departemen pendukung. Kemudian, biaya total departemen pendukung didefinisikan sebagai jumlah biaya langsung departemen ditambah proporsi jasa yang diterima dari departemen pendukung lainnya. 

Setelah mengalokasikan semua biaya pendukung ke departemen produksi, tarif overhead dapat dihitung untuk tiap departemen. Tarif ini dihitung dengan menambahkan biaya departemen pendukung yang dialokasikan dengan biaya overhead yang secara langsung dapat ditelusuri ke departemen produksi dan membagi jumlah total ini dengan beberapa ukuran aktivitas, seperti jam tenaga kerja lansung atau jam mesin. 

Produk patungan adalah dua produk atau lebih yang diproduksi secara simultan dengan proses yang sama hingga pada titik pemisahan. Proses produksi patungan menghasilkan output dua produk atau lebih, dimana produk patungan utama memiliki nilai penjualan yang relatif signifikan. Produk sampingannya memiliki nilai penjualan yang relatif lebih sedikit. Biaya patungan harus dialokasikan ke setiap produk untuk tujuan pelaporan keuangan. Beberapa metode telah dikembangkan untuk mengalokasikan biaya patungan, termasuk metode unit fisik, nilai-penjualan-saat-pemisahan, dan metode nilai bersih yang dapat direalisasikan. Produk sampingan umumnya tidak dialokasikan ke biaya produk patungan. Penjualan produk sampingan dimasukkan dalam “pendapatan lain-lain” pada laporan laba rugi atau diperlakukan sebagai kredit untuk barang dalam proses produk utama.

Chapter 6 - Job Order Costing and Process Costing


Sistem akuntansi yang digunakan dalam suatu perusahaan bergantung pada jenis produk atau jasa yang dihasilkan. Perusahaan manufaktur dan jasa dapat dibagi menjadi dua jenis utama, perusahaan pesanan (job order costing) yang memproduksi produk atau jasa yang heterogen, berbeda dan unik dan perusahaan proses (process costing) yang memproduksi produk dan jasa yang relatif homogen. 

Perusahaan yang bergerak dalam industri berdasarkan pesanan, memproduksi banyak jenis jasa atau produk ynag cukup berbeda antara satu dengan yang lainnya. Produk khusus atau produk yang dibuat menurut pesanan termasuk dalam kategori ini. Sistem berdasarkan pesanan bias digunakan untuk memproduksi barang persediaan yang akhirnya dijual di pasar umum, sedangkan ada beberapa pekerjaan yang berhubungan dengan pesanan pelanggan tertentu. Fitur utama dari perhitungan biaya pesanan adalah biaya suatu pesanan berbeda dengan pesanan lainnya yang harus ditelusuri secara terpisah. Pendekatan untuk membebankan biaya ini dinamakan sistem perhitungan biaya pesanan atau job order costing. 

Perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam industri berdasarkan proses, memproduksi produk yang hampir sama atau sejenis secara besar-besaran. Hal penting dalam sistem berdasarkan proses adalah biaya satu unit produk identik dengan biaya produk lainnya. Perhitungan biaya proses akan berjalan baik jika produk relative homogen, melewati serangkaian proses, dan menerima jumlah biaya produksi yang hampir sama. Dengan mempelajari bentuk murni perhitungan biaya pesanan dan proses, kemampuan untuk memahami dan menggunakan bentuk gabungannya akan dapat dikembangkan. Perusahaan dengan sistem proses mengakumulasi biaya produksi berdasarkan proses atau departemen untuk satu periode waktu tertentu. Output proses selama periode tersebut akan diukur. Biaya per unit dapat dihitung melalui pembagian biaya prosesnya dengan output pada periode terkait. Pendekatan akumulasi biaya ini disebut sistem perhitungan biaya proses atau process costing system. 


Perhitungan Biaya Pesanan
Perhitungan Biaya Proses
Produk sangat bervariasi.
Produk bersifat homogen.
Biaya diakumulasi berdasarkan pesanan kerja.
Biaya diakumulasi berdasarkan proses atau departemen.
Biaya per unit dihitung melalui pembagian jumlah biaya pekerjaan dengan unit yang diproduksi untuk pekerjaan tersebut.
Biaya per unit dihitung melalui pembagian biaya proses satu periode dengan unit yang diproduksi selama periode tersebut.



Pada perhitungan biaya pesanan, dokumen atau catatan utama untuk mengakumulasi biaya produksi disebut lembar biaya pesanan. Lembar ini merupakan bagian dari akun barang dalam proses dan dokumen utama untuk menghitung semua biaya yang terkait dengan pesanan tersebut. Formulir permintaan bahan baku, kartu jam kerja, dan dokumen sumber untuk aktivitas produksi merupakan dokumen sumber yang dibutuhkan untuk membebankan biaya produksi pada pekerjaan. Formulir permintaan bahan baku digunakan untuk membebankan biaya bahan baku langsung pada setiap pekerjaan. Kartu jam kerja untuk tenaga kerja langsung digunakan untuk menelusuri jam kerja dari tenaga kerja langsung pada setiap pekerjaan. Biaya setiap pekerjaan diakumulasikan pada lembar biaya pesanan. Jumlah biaya pekerjaan terdiri atas biaya aktual bahan baku langsung, biaya aktual tenaga kerja langsung, dan overhead yang dibebankan dengan menggunakan sebuah tarif atau besaran yang telah ditentukan sebelumnya. Saldo untuk barang dalam proses terdiri atas saldo semua pekerjaan yang belum terselesaikan. Ketika suatu pekerjaan selesai, biayanya akan ditransfer dari barang dalam proses ke barang jadi. Kemudian ketika pesanan tersebut terjual, akan masuk dalam harga pokok penjualan. Variansi overhead umumnya tidak terlalu besar sehingga ditutup pada harga pokok penjualan. Harga pokok penjualan sebelum penyesuaian dengan variansi overhead disebut sebagai harga pokok penjualan yang normal. Setelah penyesuaian dengan dengan variansi overhead dilakukan, hasilnya disebut dengan harga pokok penjualan yang disesuaikan. Angka inilah yang akan muncul sebagai beban pada laporan laba rugi. 

Arus biaya pada perhitungan biaya proses mirip dengan arus biaya pada perhitungan biaya pesanan. Penggunaan prosedur pesanan untuk membebankan biaya bahan baku pada produk, dan pendekatan proses untuk membebankan biaya konvensi yang dikenal sebagai perhitungan biaya operasi. Terdapat dua jenis proses dalam biaya proses ini, proses berurutan dan proses paralel. Proses berurutan, unit-unit harus melalui satu proses sebelum dapat dikerjakan dalam proses berikutnya. Proses paralel yaitu dua atau lebih proses berurutan dibutuhkan untuk memproduksi suatu barang jadi. Akan tetapi, apapun pola pemrosesan yang ada dalam suatu perusahaan, perhitungan biaya per unitnya sama. Bahan baku dibeli dan didebet pada akun bahan baku. Bahan baku langsung yang digunakan untuk produksi, tenaga kerja langsung, dan overhead yang dibebankan, dibebankan dalam akun barang dalam proses. Dalam proses produksi dengan beberapa tahap proses, terdapat akun barang dalam proses untuk tiap departemen atau proses. Barang-barang yang diselesaikan dalam satu departemen ditransfer keluar ke departemen berikutnya. Ketika unit unit telah diselesaikan dalam departemen atau proses terakhir, biayanya dikreditkan ke barang dalam proses dan didebitkan dalam barang jadi.

Chapter 5 - Activity Based Management


Akuntansi aktivitas adalah faktor penting untuk mengoperasionalkan perbaikan berkelanjutan. Manajemen berbagai aktivitas bukan biaya adalah kunci keberhasilan pengendalian bagi perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan pebaikan yang berkelanjutan. Perwujudan dari berbagai aktivitas tersebut adalah hal penting untuk perbaikan perhitungan biaya dan pengendalian yang lebih baik mengarah pada pandangan baru atas berbagai proses bisnis yang disebut manajemen berdasarkan aktivitas. 

Manajemen berdasarkan aktivitas adalah pendekatan untuk keseluruhan sistem yang terintegrasi dan berfokus pada perhatian manajemen atas berbagai aktivitas dengan tujuan meningkatkan nilai bagi pelanggan dan laba yang dicapai dengan mewujudkan nilai ini. Manajemen berdasarkan aktivitas dibedakan menjadi dua dimensi biaya. Dimensi biaya memberikan informasi biaya mengenai berbagai sumber daya, aktivitas, dan objek biaya yang menjadi perhatian, seperti produk, pelanggan, pemasok, dan saluran distribusi. Dimensi perhitungan biaya berdasarkan aktivitas ini berguna untuk perhitungan harga pokok produksi, manajemen biaya strategis, dan analisis taktis. Dimensi proses memberikan informasi mengenai aktivitas apa saja yang dilakukan, alas an harus dilakukan, dan seberapa baik aktivitas-aktivitas tersebut dilakukan. 

Manajemen berdasarkan aktivitas adalah sistem yang lebih komprehensif dibandingkan dengan sistem ABC. Manajemen berdasarkan aktivitas menambahkan pandangan proses pada pandangan biaya dalam ABC. Manajemen berdasarkan aktivitas dapat dipandang sebagai sistem informasi yang bertujuan memperbaiki pengambilan keputusan dengan menginformasikan biaya yang akurat dan mengurangi biaya dengan mendorong serta mendukung berbagai usaha perbaikan berkelanjutan. Tujuan pertama dari manajemen berdasarkan aktivitas adalah domain dari activity based costing, sedangkan tujuan kedua merupakan bagian dari analisis nilai proses. 

Perencanaan sistem memberikan justifikasi untuk implementas manajemen berdasarkan aktivitas dan menjawab berbagai masalah, seperti sasaran dan tujuan sistem ABM; posisi persaingan perusahaan saat ini dan yang diinginkan; proses bisnis dan bauran produk perusahaan; jadwal, tanggungjawab yang dibebankan, dan sumberdaya yang dibutuhkan untuk implementasi; kemampuan perusahaan untuk mengimplementasikan, mempelajari, dan menggunakan informasi baru. Tujuan umumnya adalah meningkatkan akurasi dan perbaikan berkelanjutan. Akan tetapi, mengembangkan hasil tertentu yang diinginkan terkait dengan setiap tujuan tersebut merupakan hal penting. 

Identifikasi, definisi, dan klasifikasi aktivitas membutuhkan perhatian manajemen berdasarkan aktivitas lebih banyak dibanding dengan activity-based costing. Aktivitas haruslah meliputi perincian daftar berbagai pekerjaan yang membentuk setiap aktivitas. Mengetahui pekerjaan apa saja yang membentuk suatu aktivitas merupakan hal yang sangat berguna untuk meningkatkan efisiensi aktifitas. Manajemen berdasarkan aktivitas dapat pula gagal dalam implementasinya, salah satu alas an utamanya adalah kurangnya dukungan dari manajemen tingkat atas. Dukungan ini harus didapatkan sebelum melakukan proyek dan mempertahankannya. Selain itu, adanya pengintegrasian sistem baru juga dapat menjadi alasan gagalnya manajemen berdasarkan aktivitas ini. 

Mengelola berbagai aktivitas membutuhkan pemahaman atas penyebab biaya aktivitasnya. Setiap aktivitas terdiri dari input dan output. Input aktivitas adalah berbagai sumber daya yang dikonsumsi suatu aktivitas dalam rangka menghasilkan outputnya. Sedangkan output adalah hasil atau produk dari suatu aktivitas. Ukuran output praktis adalah ukuran penggerak yang dibutuhkan atas suatu aktivitas dan hal yang disebut penggerak aktivitas. Ketika kebutuhan akan suatu aktivitas berubah, biaya aktivitas dapat berubah. Ukuran output tidak berpengaruh pada akar pemicu. Akar pemicu atau root cause adalah penyebab paling dasar dari suatu aktivitas yang dilakukan. Analisis penggerak bertujuan mengungkapkan akar pemicu. Analisis penggerak adalah usaha yang dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai factor yang merupakan akar pemicu dari biaya aktivitas. 

Menilai seberapa baik berbagai aktivitas dilakukan adalah hal mendasar dalam usaha pihak manajemen untuk memperbaiki profitabilitas. Pengukuran kinerja aktivitas terdapat dalam bentuk keuangan dan nonkeuangan. Berbagai ukuran ini didedain untuk menilai seberapa baik suatu aktivitas dilakukan dan seberapa baik hasil yang dicapai. Ukuran-ukuran ini juga didesain untuk menunjukkan apakah ada perbaikan yang konstan atau tidak. Ukuran kinerja aktivitas berpusat pada tiga dimensi utama: efisiensi, kualitas, dan waktu. Ukuran keuangan untuk efisiensi aktivitas meliputi: laporan biaya bernilai tambah dan tidak bernilai tambah; tren dalam laporan biaya aktivitas; penetapan standar Kaizen; benchmarking; dan perhitungan biaya siklus hidup. 

Para pelanggan adalah objek biaya yang cukup berpengaruh. Manajemen atas pelanggan dapat menghasilkan pendapatan signifikan dalam laba. Memiliki keanekaragaman pelanggan merupakan hal yang mungkin, seperti memiliki keanekaragaman produk. Pelanggan dapat menhkonsumsi aktivitas penggerak pelanggan dalam proporsi yang berbeda. Sumber-sumber keanekaragaman pelanggan meliputi beberapa hal, seperti frekuensi pemesanan, jarak geografis,dukungan penjualan dan promosi, serta kebutuhan dukunganrekayasa teknik. Mengetahui besarnya biaya untuk melayani pelanggan yang berbeda adalah informasi yang sangat penting untuk beberapa tujuan, seperti penentuan harga, penentuan bauran pemasaran, dan perbaikan profitabilitas. 

Perhitungan biaya berdasar aktivitas juga dapat membantu manajer untuk mengidentifikasi biaya yang sebenarnya dari para pemasoknya. Biaya pemasok lebih banyak aripada hatga pembelian komponen atau bahan yang dibutuhkan. Sebagai halnya pelanggan, pemasok dapat mempengaruhi banyak aktivitas pada suatu perusahaan dan meningkatkan biaya pembelian secara signifikan. Pandangan yang lebih tepat adalah biaya dihubungkan dengan kualitas, keandalan, dan waktu pengiriman ditambahkan pada biaya pembelian. Para manajer diminta mengevaluasi para pemasok berdasarkan biaya total, tidak hanya harga pembelian. Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas adalah kunci dari penelusuran biaya yang berhubungan dengan pembelian, kualitas, keandalan, dan kinerja pengiriman kepada para pemasok. 

Kamis, 03 Mei 2012

Chapter 4 - Activity Based Costing and Product Costing



Penghitungan biaya produk per unit adalah penting. Hal ini dikarenakan perhitungan biaya berdasarkan fungsi dan aktivitas yang membebankan biaya pada objek biaya. Contohnya adalah produk, pelanggan, pemasok, bahan baku, dan jalur pemasaran. Ketika biaya dibebankan pada objek biaya, biaya per unit dihitung dengan membagi jumlah biaya yang dibebankan dengan jumlah unit dari objek biaya tertentu. Biaya per unit adalah jumlah biaya yang berkaitan dengan unit yang diproduksi dibagi dengan jumlah unit yang diproduksi. Namun biaya disini biasanya hanya terbatas pada biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead. Tetapi ada biaya lain selain hal tersebut yang seharusnya dilekatkan pada biaya unit yang diproduksi. Maka, jumlah biaya produksi harus diukur, selanjutnya harus dapat dikaitkan dengan unit yang diproduksi. 

Pengukuran biaya (cost measurement) meliputi penentuan jumlah dolar dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead yang digunakan produksi. Nilai biayanya dapat berupa biaya actual yang dibebankan pada input produksi, atau dapat puka berupa angka perkiraan. Nilai perkiraan sering digunakan untuk memastikan ketepatan waktu informasi biaya untuk pengendalian biaya. Setelah diukur, proses menghubungkan biaya dengan unit yang diproduksi disebut pembebanan biaya (cost assignment). 

Karena informasi biaya per unit sangat penting, keakuratan adalah hal yang penting. Distorsi biaya produksi per unit tidak dapat diterima. Hal ini dikarenakan dalam sistem akuntansi biaya, mengukur dan membebankan biaya agar biaya per unit dari suatu produk atau jasa menjadikan dasar berbagai pengambilan keputusan. Seperti keputusan mengenai desain serta pengenalan produk dan jasa baru. Keputusan untuk membuat atau membeli suatu produk atau jasa, menerima atau menolak suatu pesanana khusus juga menggunakan informasi ini. 

Perhitungan biaya produk berdasarkan fungsi membebankan biaya dari bahan baku langsung dam tenaga kerja langsung pada produk dengan penelusuran langsung. Di lain pihak, biaya overhead yang dibebankan, dilekatkan dengan penelusuran penggerak dan alokasi. Tarif perkiraan overhead berdasarkan fungsi membutuhkan spesifikasi dari penggerak tingat unit, yaitu suatu perkiraan dari kapasitas yang bisa diukur penggerak dan perkiraan dari overhead yang diharapkan. Contohnya, unit yang diproduksi, jam tenaga kerja langsung, biaya tenaga kerja langsung, jam mesin, biaya bahan baku langsung. Setelah memilih penggerak tingkat unit tersebut, selanjutnya adalah menentukan kapasitas aktivitas yang dapat diukur dari penggerak tersebut. Tingkat kapasitas terbagi menjadi empat jenis. Kapasitas yang diharapkan, kapasitas normal, kapasitas teoritis, dan kapasitas praktis. Kapasitas aktivitas yang diharapkan adalah output aktivitas yang diharapkan untuk tahun mendatang. Kapasitas aktivitas normal adalah output aktivitas rata-rata yang dialami dalam jangka panjang. Kapasitas aktivitas teoritis adalah output aktivitas maksimum yang dapat direalisasikan dengan berasumsi bahwa semua beroperasi secara sempurna. Kapasitas aktivitas praktis adalah output maksimum yang dapat dicapai jika semuanya berjalan secara efisien. 

Terdapat dua faktor utama yang menyebabkan ketidakmampuan tarif keseluruhan biaya atau departemen berdasarkan unit untuk membebankan biaya overhead secara tepat. Pertama adalah proporsi biaya overhead yang tidak berkaitan dengan unit terhadap jumlah biaya overhead berjumlah besar. Dan kedua adalah tingkat keanekaragaman produknya sangat besar. 

ABC atau Activity Based Costing adalah penelusuran biaya pada aktivitas kemudian pada produk. Asumsi yang mendasari adalah aktivitas menggunakan sumber daya dan produk yang pada gilirannya menggunakan aktivitas. Oleh sebab itu, ABC juga merupakan proses dua tahap. Akan tetapi, sistem ABC menekankan penelusuran langsung dan penelusuran penggerak. Sedangkan dalam sistem biaya tradisional cenderung gencar dalam alokasi. 

Perincian klasifikasi aktivitas dibedakan menjadi empat kategori umum, tingkat unit, tingkat batch, tingkat produk, dan tingkat fasilitas. Aktivitas tingkat unit adalah aktivitas yang dilakukan setiap kali sebuah unit diproduksi. Sebagai contoh, permesinan dan perakitan adalah aktivitas yang dikerjakan setiap kali sebuah unit diproduksi. Permesianan dan perakitan ini disebut aktivitas tingkat unit. Biaya aktivitas tingkat unit bervariasi sesuai dengan jumlah unit yang diproduksi. Aktivitas tingkat batch adalah aktivitas yang dilakukan setiap suatu batch produksi. Misalnya, penyetelan, pemeriksaan, penjadwalan produksi, dan penanganan bahan. Biaya aktivitas tingkat batch bervariasi dengan jumlah batch, tetapi tetap terhadap jumlah unit yang diproduksi pada tiap batch. Aktivitas tingkat produk adalah aktivitas yang dilakukan bila diperlukan untuk mendukung berbagai produk yang diproduksi perusahaan. Aktivitas ini menggunakan input yang menggembangkan produk atau memungkinkan produk diproduksi atau dijual. Aktivitas tingkat fasilitas adalah aktivitas yang menopang proses umum produksi suatu pabrik. Aktivitas tersebut bermanfaat bagi organisasi pada beberapa tingkat, tetapi tidak bermanfaat bagi setiap produk secara spesifik. 

Pada tahap pertama perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, aktivitas diidentifikasi kemudian biaya dihubungkan dengan aktivitas individual, dan diklasifikasikan sebagai aktivitas primer dan sekunder. Aktivitas primer adalah aktivitas yang digunakan oleh produk atau pelanggan, sedangkan aktivitas sekunder adalah aktivitas yang digunakan oleh aktivitas primer. Dalam tahap lanjutan, biaya dari aktivitas sekunder dibebankan ulang pada aktivitas primer. Dalam tahap akhir, biaya dari aktivitas primer dibebankan kepada produk atau pelanggan. Pembebanan biaya pada aktivitas lain atau pembebanan biaya pada produk dan pelanggan membutuhkan penggunaan tarif aktivitas. Pada prinsipnya, terdapat satu tarif aktivitas yang dihitung untuk setiap aktivitas. Suatu organisasi dapat memiliki ratusan aktivitas berbeda sehingga memiliki ratusan tari aktivitas. Walaupun teknologi informasi pasti mampu menangani berbagai jumlah tariff tersebut, ada baiknya apabila memungkinkan jumlah tariff tersebut dikurangi. Tarif yang lebih sedikit dapat mengurangi tingkat kerumitan dari perhitungan biaya berdasarkan aktivitas sehingga meningkatkan kemungkinan penerimaan oleh manajemen. Jumlah tarif dapat dikurangi dengan menggabungkan beberapa aktivitas yang memiliki rasio konsumsi yang sama dalam satu kelompok biaya. Jumlah tarif juga bisa dikurangi dengan menggunakan pendekatan perkiraan, yaitu memilih aktivitas-aktivitas yang paling mahal dan mengalokasikan biaya dari aktivitas-aktivitas lainnya dalam kelompok yang jumlahnya sudah dikurangi dalam proporsi yang sesuai dengan biaya awalnya.

Chapter 2 and Chapter 3 -- Basic Management Accounting Concepts and Activity Cost Behavior



Biaya adalah kas atau setara kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan member manfaat saat ini atau di masa depan bagi organisasi. Biaya dikatakan setara kas apabila sumber nonkas dapat ditukar dengan barang atau jasa yang diinginkan. Manajer harus memahami apa yang dimaksud dengan biaya dalam akuntansi manajerial. Sebagai contoh adalah biaya peluang (opportunity cost) yaitu biaya manfaat yang dikorbankan ketika suatu alternatif dipilih dari alternatif lainnya. Biaya dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat dimasa depan. Pada perusahaan yang berorientasi laba (profit-oriented), manfaat masa depan biasanya berarti pendapatan. Ketika biaya telah dihabiskan masanya dalam proses yang kemudian menghasilkan pendapatan, biaya tersebut dikatakan expense. Karena biaya dan harga berkaitan dalam pengertian bahwa harga harus melebihi biaya agar mendapatkan laba, manajer harus mengetahui jenis biaya dan berbagai tren biaya untuk dapat menentukan harga. 

Sistem akuntansi manajemen dibuat untuk mengukur dan membebankan biaya pada entitas yang disebut sebagai objek biaya. Objek biaya dapat berupa produk, pelanggan, departemen, proyek, aktivitas, dan lain-lain yang digunakan untuk mengukur dan membebankan biaya. Pembebanan biaya secara akurat pada objek biaya sangatlah penting. Keakuratan tidak dievaluasi berdasarkan pengetahuan tentang biaya yang sebenarnya. Keakuratan adalah sebuah konsep yang relative yang harus dilakukan secara logis dan wajarterhadap penggunaan metode pembebanan biaya. Tujuannya adalah mengukur dan membebankan biaya dari sumber daya yang dikonsumsi objek. Pembebanan biaya yang terdistorsi dapat menghasilkan keputusan yang salah dan evaluasi yang buruk. 

Hubungan antara biaya dan objek biaya harus diketahui untuk membantu meningkatkan keakuratan pembebanan biaya. Biaya dapat berkaitan dengan objek biaya secara langsung maupun tidak langsung. Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri dengan mudah sebagai objek biaya. Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang dapat ditelusuri dengan mudah sebagai objek biaya. Ditelusuri berarti biaya dapat diketahui layak secara ekonomi. Keterlusuran adalah unsur utama dalam pengembangan pembebanan biaya yang akurat. 

Ketelusuran berarti biaya dapat dibebankan dengan mudah dan akurat, sedangkan penelusuran (tracking) berarti pembebanan actual biaya pada obejek biaya dengan menggunakan ukuran yang dapat diamati atas sumber daya yang digunakan atau dikonsumsi terhadap objek. Penelusuran biaya terhadap objek dapat dilaksanakan dengan dua cara, penelusuran langsung (direct tracing) atau penelusuran penggerak (driver tracing). Penelusuran langsung atau direct tracing ini adalah suatu proses pengidentifikasian dan pembebanan biaya yang berkaitan langsung terhadap objek. Penelusuran ini dilakukan melalui pengamatan secara fisik. Penelusuran penggerak atau driver tracing adalah penggunaan penggerak untuk membebankan biaya pada objek biaya. Di dalam konteks pembebanan biaya, penggerak adalah faktor penyebab yang dapat diamati yang mengukur konsumsi sumber daya objek biaya. Penggerak adalah factor yang menyebabkan perubahan dalam penggunaan sumber daya dan memiliki hubungan sebab akibat dengan biaya yang berhubungan dengan objek biaya. 

Biaya tidak langsung adalah biaya-biaya yang tidak dapat dibebankan pada objek-objek biaya, baik dengan menggunakan penelusuran langsung maupun penggerak. Pembebanan biaya tidak langsung ini disebut biaya alokasi. Karena tidak terdapat hubungan sebab akibat, pengalokasian biaya ini didasarkan pada asumsi-asumsi tertentu yang berhubungan. 

Dari ketiga metode tersebut, penelusuran langsung merupakan metode yang paling akurat. Metode ini bergantung pada hubungan sebab akibat yang dapat diamati secara fisik. Penelusuran penggerak bergntung pada factor-faktor sebab akibat, yaitu penggerak untuk membebankan biaya pada objek. Keakuratan penelusuran penggerak bergantung pada kualitas hubungan sebab akibat tersebut. 

Salah satu tujuan utama system manajemen biaya adalah perhitungan harga pokok produk untuk pelaporan keuangan. Dalam perhitungan harga pokok produk ini, konvensi menyatakan biaya dapat diklasifikasikan menurut tujuan khusus atau fungsi yang hendak dicapai. Biaya dikelompokkan menjai dua jenis, biaya produksi dan biaya nonproduksi. Biaya produksi adalah biaya yang berkaitan dengan pembuatan produk atau penyediaan jasa, sedangkan biaya nonproduksi adalah biaya yang berkaitan dengan fungsi desain, pengembangan, pemasaran, distribusi, layanan pelanggan, dan administrasi umum. 

Untuk barang berwujud, biaya produksi dan nonproduksi sering disebut sebagai biaya manufaktur dan biaya nonmanufaktur. Biaya produksi dapat diklasifikasikan lebih lanjut sebagai bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead. 

1. Bahan Langsung (Direct Material) 
Bahan langsung adalah bahan yang dapat ditelusuri secara langsung pada barang atau jasa yang sedang diproduksi. Biaya ini dapat langsung dibebankan pada produk karena pengamatan secara fisik dapat digunakan untuk mengukur kuantitas yang dikonsumsi setiap produk. Bahan yang menjadi bagian produk berwujud atau bahan yang digunakan dalam penyediaan jasa umumnya diklasifikasikan sebagai bahan langsung. 

2. Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor) 
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang dapat ditelusuri secara langsung pada barang atau jasa yang sedang diproduksi. Seperti halnya bahan langsung, pengamatan secara fisik dapat digunakan dalam mengukur kuantitas karyawan yang terlibat dalam memproduksi suatu produk dan jasa. 

3. Overhead 
Semua biaya produksi selain bahan langsung dan tenaga kerja langsung dikelompokkan dalam satu kategori yang disebut overhead. Pada perusahaan manufaktur, overhead dikenal juga sebagai beban pabrik atau overhead manufaktur. Kategori biaya overhead memuat berbagai hal. Selain bahan langsung dan tenaga kerja langsung, banyak masukan yang diperlukan untuk membuat produk. 

4. Biaya Utama dan Konversi 
Kombinasi dari berbagai biaya produksi mengarah pada konsep biaya utama dan biaya konversi. Biaya utama adalah jumlah dari biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Sedangkan biaya konversi adalah jumlah dari biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead. Biaya konversi ini dapat diinterpretasikan sebagai biaya untuk mengonversi bahan baku menjadi produk akhir. 

5. Biaya Penjualan dan Administrasi 
Biaya nonproduksi terdiri atas dua kategori umum, biaya penjualan dan biaya administrasi. Untuk pelaporan keuangan eksternal, biaya penjualan dan administrasi disebut biaya yang tidak dapat diinventarisasi atau biaya periode. Biaya yang tidak dapat diinventarisasi ini dibebankan pada periode waktu terjadinya. 

Perilaku biaya adalah istilah umum untuk mendeskripsikan apakah biaya berubah seiring dnegan perubahan keluaran. Biaya-biaya bereaksi pada perubahan keluaran dengan berbagai cara. Tiga jenis biaya yang umum diketahui, biaya tetap, biaya variable, dan biaya campuran. 

Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap sama ketika keluaran (output) berubah. Lebih jelasnya, biaya tetap adalah biaya yang dalam jumlah keseluruhan tetap konstan dalam rentang yang relevan ketika tingkat keluaran aktivitas berubah. Rentang relevan adalah rentang keluaran (output) dimana asumsi hubungan biaya berlaku. 

Sementara biaya tetap tidak berubah saat terjadi perubahan keluaran (output), biaya variable berubah sesuai dengan perubahan keluaran. Biaya variable adalah biaya yang dalam jumlah keseluruhan bervariasi secara proporsional terhadap perubahan keluaran. Jadi, biaya variable naik ketika keluaran naik dan akan turun ketika keluaran turun. Biaya variable dapat juga dinyatakan dengan persamaan linier. Jumlah biaya variable bergantung pada tingkat penggerak. Hubungan ini dapat dideskripsikan sebagai jumlah biaya variable sama dengan biaya variable per unit dikali jumlah unit. 

Biaya campuran adalah biaya yang memiliki komponen tetap dan variable. Misalnya bentuk gaji atau upah karyawan yang memiliki gaji tetap dan tambahan komisi penjualan apabila ia berhasil menjual tiap unit produknya. Persamaan linier untuk biaya campuran adalah biaya tetap ditambah jumlah biaya variable. 

Mengklasifikasikan biaya sesuai perilaku dapat dengan menentukan batasan waktu. Penentuan suatu biaya merupakan biaya tetap atau biaya variable bergantung pada batasan waktu. Menurut ilmu ekonomi, dalam jangka panjang, semua biaya adalah variable. Dalam jangka pendek, paling tidak satu biaya adalah tetap. 

Setiap aktivitas memerlukan sumber daya untuk menyelesaikan tugas yang harus dilakukan. Sumber daya dapat berupa bahan baku, energy atau bahan bakar, tenaga kerja ataupun modal. Masukan-masukan ini ddigabungkan untuk memproduksi suatu keluaran. Ukuran yang baik untuk keluaran adalah jumlah perpindahan. Semakin banyak perpindahan yang dilakukan, semakin tinggi biaya pemindahan. Oleh karena itu, dapat dikatakan jumlah perpindahan adalah ukuran keluaran yang baik bagi aktivitas pemindahan bahan baku. 

Penggerak tingkat nonunit menjelaskan perubahan dalam biaya ketika faktor-faktor lain berubah. Sebagai contoh, penyetelan adalah aktivitas tingkat nonunit. Setiap kali pabrik mengentikan proses produksi suatu produk untuk mengatur lini produksi agar dapat memproduksi produk lain. Dalam system biaya berdasarkan fungsi, perilaku biaya diasumsikan hanya dideskripsikan oleh penggerak tingkat unit dan nonunit. Oleh karena itu system ABC menghasilkan pandangan yang lebih akurat terhadap perilaku biaya dibanding sistem berdasarkan fungsi. 

Somebody That I Used To Know


#this song is dedicated to my one that I used to know, hahahaa


Gotye feat. Kimbra

Now and then I think of when we were together
Like when you said you felt so happy you could die
Told myself that you were right for me
But felt so lonely in your company
But that was love and it's an ache I still remember

You can get addicted to a certain kind of sadness
Like resignation to the end, always the end
So when we found that we could not make sense
Well you said that we would still be friends
But I'll admit that I was glad it was over

But you didn't have to cut me off
Make out like it never happened and that we were nothing
And I don't even need your love
But you treat me like a stranger and I feel so rough
No you didn't have to stoop so low
Have your friends collect your records and then change your number
I guess that I don't need that though
Now you're just somebody that I used to know

Now you're just somebody that I used to know
Now you're just somebody that I used to know

Now and then I think of all the times you screwed me over
Part of me believing it was always something that I'd done
But I don't wanna live that way
Reading into every word you say
You said that you could let it go
And I wouldn't catch you hung up on somebody that you used to know

But you didn't have to cut me off
Make out like it never happened and that we were nothing
And I don't even need your love
But you treat me like a stranger and I feel so rough
And you didn't have to stoop so low
Have your friends collect your records and then change your number
I guess that I don't need that though
Now you're just somebody that I used to know

Somebody
I used to know
Somebody
Now you're just somebody that I used to know

I used to know
That I used to know
I used to know
Somebody...

(Again) My Writing Assignment


--really, this article is only my imagination


It was a valentine day. My boyfriend and I cooked some cupcakes and some bars of chocolate together. At nine in the morning, he picked me up at my home. We wanted to buy some ingredients for our cake and chocolate at the supermarket in one of the mall at my city. Unfortunately, the supermarket still closed. It opened at ten o’clock. So we spent about one hour for waited until it opened. We sat at the chair in front of the supermarket and had a chat. Because it was a valentine day, we talked about ourselves and our relationship. It was great. He made me knew how much he loved me. And I loved him also. 

We entered the supermarket when it opened. We looked for the ingredients we needed. We bought some packs of compound chocolate. We also bought white and pink fondants. After we paid them all, we went back to my home. We prepared the kitchen equipment for cooked some cupcakes and some bars of chocolate. We boiled some water. We chopped the compound chocolate and steamed it in the boiled water. For the fondants, we sliced it depend on the size of the cupcakes. We made five cups cake. 

Because my boyfriend didn't really like cook, he just helped me a little. He watched me cooked those cake and chocolate and gave me support. He said that he would help me to eat the cake and chocolate. That statement made me smile. Oh, how much I loved him. After my cupcakes and chocolate were ready to served, we ate them together.