Minggu, 06 Mei 2012

Chapter 5 - Activity Based Management


Akuntansi aktivitas adalah faktor penting untuk mengoperasionalkan perbaikan berkelanjutan. Manajemen berbagai aktivitas bukan biaya adalah kunci keberhasilan pengendalian bagi perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan pebaikan yang berkelanjutan. Perwujudan dari berbagai aktivitas tersebut adalah hal penting untuk perbaikan perhitungan biaya dan pengendalian yang lebih baik mengarah pada pandangan baru atas berbagai proses bisnis yang disebut manajemen berdasarkan aktivitas. 

Manajemen berdasarkan aktivitas adalah pendekatan untuk keseluruhan sistem yang terintegrasi dan berfokus pada perhatian manajemen atas berbagai aktivitas dengan tujuan meningkatkan nilai bagi pelanggan dan laba yang dicapai dengan mewujudkan nilai ini. Manajemen berdasarkan aktivitas dibedakan menjadi dua dimensi biaya. Dimensi biaya memberikan informasi biaya mengenai berbagai sumber daya, aktivitas, dan objek biaya yang menjadi perhatian, seperti produk, pelanggan, pemasok, dan saluran distribusi. Dimensi perhitungan biaya berdasarkan aktivitas ini berguna untuk perhitungan harga pokok produksi, manajemen biaya strategis, dan analisis taktis. Dimensi proses memberikan informasi mengenai aktivitas apa saja yang dilakukan, alas an harus dilakukan, dan seberapa baik aktivitas-aktivitas tersebut dilakukan. 

Manajemen berdasarkan aktivitas adalah sistem yang lebih komprehensif dibandingkan dengan sistem ABC. Manajemen berdasarkan aktivitas menambahkan pandangan proses pada pandangan biaya dalam ABC. Manajemen berdasarkan aktivitas dapat dipandang sebagai sistem informasi yang bertujuan memperbaiki pengambilan keputusan dengan menginformasikan biaya yang akurat dan mengurangi biaya dengan mendorong serta mendukung berbagai usaha perbaikan berkelanjutan. Tujuan pertama dari manajemen berdasarkan aktivitas adalah domain dari activity based costing, sedangkan tujuan kedua merupakan bagian dari analisis nilai proses. 

Perencanaan sistem memberikan justifikasi untuk implementas manajemen berdasarkan aktivitas dan menjawab berbagai masalah, seperti sasaran dan tujuan sistem ABM; posisi persaingan perusahaan saat ini dan yang diinginkan; proses bisnis dan bauran produk perusahaan; jadwal, tanggungjawab yang dibebankan, dan sumberdaya yang dibutuhkan untuk implementasi; kemampuan perusahaan untuk mengimplementasikan, mempelajari, dan menggunakan informasi baru. Tujuan umumnya adalah meningkatkan akurasi dan perbaikan berkelanjutan. Akan tetapi, mengembangkan hasil tertentu yang diinginkan terkait dengan setiap tujuan tersebut merupakan hal penting. 

Identifikasi, definisi, dan klasifikasi aktivitas membutuhkan perhatian manajemen berdasarkan aktivitas lebih banyak dibanding dengan activity-based costing. Aktivitas haruslah meliputi perincian daftar berbagai pekerjaan yang membentuk setiap aktivitas. Mengetahui pekerjaan apa saja yang membentuk suatu aktivitas merupakan hal yang sangat berguna untuk meningkatkan efisiensi aktifitas. Manajemen berdasarkan aktivitas dapat pula gagal dalam implementasinya, salah satu alas an utamanya adalah kurangnya dukungan dari manajemen tingkat atas. Dukungan ini harus didapatkan sebelum melakukan proyek dan mempertahankannya. Selain itu, adanya pengintegrasian sistem baru juga dapat menjadi alasan gagalnya manajemen berdasarkan aktivitas ini. 

Mengelola berbagai aktivitas membutuhkan pemahaman atas penyebab biaya aktivitasnya. Setiap aktivitas terdiri dari input dan output. Input aktivitas adalah berbagai sumber daya yang dikonsumsi suatu aktivitas dalam rangka menghasilkan outputnya. Sedangkan output adalah hasil atau produk dari suatu aktivitas. Ukuran output praktis adalah ukuran penggerak yang dibutuhkan atas suatu aktivitas dan hal yang disebut penggerak aktivitas. Ketika kebutuhan akan suatu aktivitas berubah, biaya aktivitas dapat berubah. Ukuran output tidak berpengaruh pada akar pemicu. Akar pemicu atau root cause adalah penyebab paling dasar dari suatu aktivitas yang dilakukan. Analisis penggerak bertujuan mengungkapkan akar pemicu. Analisis penggerak adalah usaha yang dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai factor yang merupakan akar pemicu dari biaya aktivitas. 

Menilai seberapa baik berbagai aktivitas dilakukan adalah hal mendasar dalam usaha pihak manajemen untuk memperbaiki profitabilitas. Pengukuran kinerja aktivitas terdapat dalam bentuk keuangan dan nonkeuangan. Berbagai ukuran ini didedain untuk menilai seberapa baik suatu aktivitas dilakukan dan seberapa baik hasil yang dicapai. Ukuran-ukuran ini juga didesain untuk menunjukkan apakah ada perbaikan yang konstan atau tidak. Ukuran kinerja aktivitas berpusat pada tiga dimensi utama: efisiensi, kualitas, dan waktu. Ukuran keuangan untuk efisiensi aktivitas meliputi: laporan biaya bernilai tambah dan tidak bernilai tambah; tren dalam laporan biaya aktivitas; penetapan standar Kaizen; benchmarking; dan perhitungan biaya siklus hidup. 

Para pelanggan adalah objek biaya yang cukup berpengaruh. Manajemen atas pelanggan dapat menghasilkan pendapatan signifikan dalam laba. Memiliki keanekaragaman pelanggan merupakan hal yang mungkin, seperti memiliki keanekaragaman produk. Pelanggan dapat menhkonsumsi aktivitas penggerak pelanggan dalam proporsi yang berbeda. Sumber-sumber keanekaragaman pelanggan meliputi beberapa hal, seperti frekuensi pemesanan, jarak geografis,dukungan penjualan dan promosi, serta kebutuhan dukunganrekayasa teknik. Mengetahui besarnya biaya untuk melayani pelanggan yang berbeda adalah informasi yang sangat penting untuk beberapa tujuan, seperti penentuan harga, penentuan bauran pemasaran, dan perbaikan profitabilitas. 

Perhitungan biaya berdasar aktivitas juga dapat membantu manajer untuk mengidentifikasi biaya yang sebenarnya dari para pemasoknya. Biaya pemasok lebih banyak aripada hatga pembelian komponen atau bahan yang dibutuhkan. Sebagai halnya pelanggan, pemasok dapat mempengaruhi banyak aktivitas pada suatu perusahaan dan meningkatkan biaya pembelian secara signifikan. Pandangan yang lebih tepat adalah biaya dihubungkan dengan kualitas, keandalan, dan waktu pengiriman ditambahkan pada biaya pembelian. Para manajer diminta mengevaluasi para pemasok berdasarkan biaya total, tidak hanya harga pembelian. Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas adalah kunci dari penelusuran biaya yang berhubungan dengan pembelian, kualitas, keandalan, dan kinerja pengiriman kepada para pemasok. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar