Minggu, 27 Mei 2012

Peranan CVP Cost Volume Profit Analysis Dalam Perencanaan Jangka Pendek



Cost Volume Profit Analysis (CVP) analysis adalah sebuah alat yang menghubungkan kaitan antara biaya, volume, dan profit (laba) dari suatu perusahaan dengan fokus kepada lima hal, harga produk (prices of products), volume produksi, variable expense per unit, total fix expense (biaya yang sifatnya tetap tidak terpengaruh oleh fluktuasi kuantitas produksi), dan mix of product sold (produk bauran dalam penjualan). Dengan bantuan CVP ini, manajemen dapat menentukan volume penjualan dan bauran produk yang dibutuhkan untuk mencapai tingkat laba yang diharapkan dengan sumber daya yang dimiliki. Dalam melakukan analsis CVP didasarkan pada suatu asumsi bahwa semua biaya dapat dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Jumlah biaya juga diasumsikan tetap tidak berubah dalam kisaran tertentu dari data yang dianalisis. Biaya variabel juga diasumsikan berubah seiring dengan perubahan dalam volume produk atau kegiatan dalam kisaran tertentu dari volume yang dianalisis. CVP ini berguna dalam mengkalkulasikan BEP (break even point). Langkah awal dalam menghitung BEP adalah dengan menentukan contribution margin. 

Manajer keuangan di setiap perusahaan berkompeten dalam mendesain model keuangan untuk menyesuaikan keputusan operasional dan strategis. Seperti perencanaan laba atau penggunaan optimal dari suatu sumber daya langka, membangun suatu model dasar keuangan cost-volume-profit (CVP). Membangun suatu model perencanaan keuangan terkomputerisasi, membangun suatu model keuangan yang mencerminkan efek pajak, multiple produk, dan multiple cost drivers. Model keuangan adalah penyajian kenyataan didalam dunia bisnis. Satu model yang mengijinkan seseorang untuk melihat bagaimana sesuatu seharusnya dikerjakan. Suatu model keuangan yang mengijinkan suatu perusahaan untuk menguji interaksi variabel ekonomi didalam berbagai pengaturan. 

Model keuangan menawarkan beberapa manfaat kepada para pemakai. Sekali model dikembangkan, para pemakai dapat berkonsentrasi atas analisa kepentingan dinas sebagai ganti jumlah yang dibahas. Hal ini memberi pengertian yang mendalam pada para manajer keuangan tentang kemungkinan hasil bisnis tanpa resiko mencobanya terlebih dahulu. Maka, dimungkinkan untuk mengidentifikasi keputusan bisnis yang tidak baik sebelum waktu yang ditetapkan. 

Satu model yang telah terbukti bermanfaat adalah model cost-volume-profit (CVP). Model ini memperlihatkan efek perubahan volume pada biaya perusahaan, pendapatan, dan laba. Model dasar ini menggabungkan empat variabel penting-volume penjualan, biaya-biaya, pendapatan, dan laba. Model dasar dapat diperluas untuk menilai dampak harga, biaya, dan perubahan volume, bersamaan dengan perubahan didalam bauran produk dan pajak pendapatan. Walaupun model disebut cost-volume-profit, dapat juga digunakan oleh perusahaan nir-laba juga. Perusahaan seperti itu melaksanakan analisa untuk meyakinkan bahwa mereka hanya membelanjakan dana yang mereka punyai. Ini adalah suatu jenis khusus analisa CVP yang disebut analisa keadaan impas (break-even-point analysis).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar