Minggu, 06 Mei 2012

Penanganan Bencana Angin serta Kaitannya dengan pendekatan Multiple Intelligence dan Local Wisdom


tugas mata kuliah FILSAFAT semester satu..


BENCANA ANGIN 

Bencana angin adalah bencana yang disebabkan oleh perbedaan suhu dan kelembaban yang bertemu dalam satu titik, yang berbeda muatan atau partikelnya sehingga menyebabkan pusaran angin. Akibat peristiwa tersebut, dapat menyebabkan terjadinya kerugian untuk manusia dan makhluk hidup lainnya. Misalnya kerusakan apabila angin menerpa suatu daerah yang padat penduduk dan menghancurkan infrastuktur yang ada. Dengan pendekatan ilmu dan multiple intelligence, penanganan bencana angin dapat dijabarkan sebagai berikut. 


Ø Pra Bencana 

Riset 
Pelajari fenomena alam yang akan terjadi secara umum atau khusus di satu daerah. Untuk mempersiapkan diri lebih dini guna meminimalisir kerusakan maupun hal-hal buruk yang tidak diinginkan kemudian hari. Kecerdasan multiple intellegence yang digunakan dalam kegiatan ini adalah kecerdasan logic untuk mengindentifikasi fenomena yang ada. 

Analisis Kerawanan dan Kajian Risiko (Vulnerabilities Analysis and Risk Assessment) 
Ada beberapa variabel yang bisa menyebabkan bencana ataupun keadaan darurat terjadi di satu daerah. Matriks atas variabel ini patut didaftar untuk kemudian dikaji risiko atau dampaknya jika satu variabel atau paduan beberapa variabel terjadi. 

Sosialisasi dan Kesiapan Masyarakat 
Pengetahuan atas fenomena alam hingga tindakan antisipatif setiap anggota masyarakat menjadi suatu hal mutlak dilakukan oleh Pemerintah ataupun kalangan akademisi yang telah melakukan kajian-kajian dan pemantauan atas fenomena alam di daerahnya. Kecerdasan multiple intellegence yang digunakan dalam kegiatan ini adalah kecerdasan linguistik untuk dapat mensosialisasikan kesiapan masyarakat. 

Mitigasi atau Persiapan Mendekati Terjadinya Bencana atau Keadaan Darurat 
Persiapan menghadapi bencana angin, misalnya:
1. Pembangunan bangunan bunker pada setiap bangunan yang akan digunakan untuk tempat berlindung. 
2. Pengontrolan ketinggian tumbuhan, terutama pepohonan yang berada di dekat pusat aktivitas manusia. 
3. Desain papan billboard yang sesuai dengan standar (dilubang-lubang kecil) untuk mencegah tertahannya angin yang dapat menggoyahkan papan billboard. 


Ø Saat Bencana 

Warning atau Peringatan Bencana 
Di saat bencana angin datang, sosialisasi bahaya angin yang lebih besar selayaknya juga dilakukan tak hanya dengan upaya persuasif. Tindakan memaksa selayaknya juga diterapkan, tentu ada sosialisasi tindakan ini harus diambil, jauh sebelum bencana ini terdeteksi. Teriakan melalui pengeras suara masjid ataupun kentongan hingga SMS ke setiap pemilik telepon selular di daerah tersebut bisa menjadi alternatif peringatan bagi warga masyarakat. 

Tindakan Penyelamatan 
Jika yang terjadi adalah angin puting beliung, tentulah tempat paling aman berada di bawah tanah dengan kedalaman dan persiapan logistik yang memadai. Kecerdasan multiple intellegence yang digunakan dalam kegiatan ini adalah kecerdasan logic dan spasial untuk mengindentifikasi dan melakukan tindakan penyelamatan. 

Komunikasi 
Faktor komunikasi tetap harus terjaga, yang bisa dilakukan dengan sistem telepon satelit agar bala-bantuan hingga kepastian keadaan sesaat setelah terjadi bencana bisa terdeteksi dari Jakarta ataupun pusat pemerintah provinsi. Kecerdasan multiple intellegence yang digunakan dalam kegiatan ini adalah kecerdasan linguistik untuk dapat mengkomunikasikan berita dan kejadian terbaru kepada masyarakat. 

Penanganan Darurat 
Jika ada anggota masyarakat yang memerlukan perawatan medis ataupun ada anggota masyarakat yang dinyatakan hilang, kesiapan regu penyelamat harus terkoordinasi dengan baik. 


Ø Pasca Bencana 

Upaya Perbaikan 
Rekonstruksi infrastruktur merupakan hal yang harus diperhatikan ketika bencana alam terjadi. Dengan bangkitnya kembali infrastruktur daerah, maka pembangunan daerah akan semakin mudah. Selain itu, pemulihan kembali perekonomian masyarakat juga harus diperhatikan. Jika tidak ada pemulihan ekonomi, maka akan memicu peningkatan pengangguran pada daerah bencana. 

Pelatihan dan Pendidikan 
Untuk mendapatkan hasil terbaik untuk mengantisipasi hingga mengupayakan perbaikan pasca-bencana, setiap daerah harus memiliki petugas-petugas yang cakap dan berpengetahuan. Untuk itu diperlukan pendidikan dan pelatihan yang selalu sejalan dengan penemuan teknologi penanganan bencana termutakhir. 

Simulasi 
Setelah memiliki petugas yang cakap dan berpengetahuan, setiap daerah harus melaksanakan simulasi penanganan bencana atapun keadaan darurat agar setiap anggota masyarakat bisa mengantisipasi hingga menyelamatkan diri dan anggota keluarganya, sehingga beban daerah ataupun kerugian pribadi dapat diminimalisasi. 


LOCAL WISDOM 

Budaya Yogyakarta “Sambatan atau Gotong-Royong atau Kerja Bakti” yaitu sebuah kegiatan untuk memelihara lingkungan bersama agar lebih nyaman, bersih, dan sehat. Hal ini dapat memperkecil resiko bencana. Penataan tanaman terutama tanaman yang memiliki ketinggian dan diameter yang membahayakan ketika terjadinya bencana angin, dapat dilakukan untuk meminimalisir kerusakan akibat tanaman tersebut. 

Tuntutan untuk melestarikan tumbuhan terutama pepohonan, dapat mencegah terjadinya bencana angin karena angin dapat lebih stabil apabila tidak banyak perbedaan kelembaban air. Adanya banyak pepohonan dapat meminimalisir perbedaan kelembaban udara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar